Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Meningkatkan Pembangunan Fisik Desa Malino Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala: Analysis of Village Fund Allocation (ADD) Management in Enhancing the Physical Development of Malino Village, Balaesang District, Donggala Regency Nur Fatira; Rika Suprapty; Ririn Parmita
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perkembangan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Malino, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, tahun 2021-2024, (2) Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan ADD dalam meningkatkan pembangunan fisik desa Malino Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala tahun 2021-2024, (3) Menilai rasio kemandirian pengelolaan ADD dalam meningkatkan pembangunan fisik desa Malino Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala tahun 2021-2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan rasio efektivitas, rasio efisiensi, analisis tren, dan rasio kemandirian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengelolaan ADD di Desa Malino mengalami pertumbuhan yang stabil selama tahun anggaran 2021-2024. Pada tahun 2022, penerimaan tetap sama dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2023, ADD meningkat sebesar 4,86%, dan pada tahun 2024 kembali mengalami peningkatan sebesar 14,34%. (2) Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Malino pada 2021-2024 menunjukkan hasil yang sangat efektif dan efisien. Rasio efektivitas mencapai 100% pada tahun 2022-2024, dengan sedikit kelebihan 101% pada 2021, mencerminkan kesesuaian anggaran dan realisasi. Rasio efisiensi mencapai 99,77% pada 2021 dan 100% pada 2022-2024, menunjukan penggunaan anggaran yang optimal untuk pembangunan fisik desa. (3) Rasio kemandirian Desa Malino masih rendah karena belum memiliki PADes dan bergantung pada dana transfer pemerintah.