Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronis dengan tingginya kadar gula darah yang berkelanjutan. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang memperburuk kontrol kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan indeks massa tubuh yang diperoleh melalui edukasi diet dapat disertai dengan perbaikan kadar gula darah. Dalam Islam, menjaga keseimbangan makan serta menghindari perilaku berlebihan dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara penurunan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) pada penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 dengan obesitas setelah diberikan edukasi diet gizi seimbang. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest pada 29 responden penderita DM tipe 2 dengan obesitas tipe 1 yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Seginim, Bengkulu Selatan. Edukasi diet gizi seimbang diberikan selama satu bulan dengan komposisi 50-60% karbohidrat, 25-35% protein, dan 10-20% lemak dari total kalori per hari. IMT dan kadar GDS diukur sebelum dan sesudah edukasi, sementara pola makan diamati menggunakan food record dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rerata IMT dari 27,41 kg/m² menjadi 26,84 kg/m² (p = 0,031) dan penurunan rerata kadar GDS dari 257,52 mg/dL menjadi 192,55 mg/dL (p < 0,001) setelah edukasi diet gizi seimbang. Meskipun terjadi penurunan signifikan pada kedua variabel, tidak terdapat hubungan signifikan antara penurunan IMT dan perubahan GDS (r = 0,282; p = 0,229). Edukasi diet gizi seimbang selama satu bulan efektif menurunkan IMT dan kadar GDS pada penderita DM tipe 2 dengan obesitas, namun tidak ditemukan hubungan signifikan antara keduanya. Dalam perspektif Islam, penurunan IMT merupakan bentuk ikhtiar menjaga kesehatan sebagai amanah Allah SWT, sejalan dengan prinsip moderasi dalam konsumsi makanan dan menghindari sikap berlebihan (israf).