Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Gradischerline, Debrin; Kuntarti, Retno; Riani, Siti Nur
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 12 (2024): August 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i12.4370

Abstract

Kebiasaan sarapan menjadi masalah pada anak dan kalangan muda salah satunya adalah kemampuan konsentrasi belajar menjadi tidak optimal. Dengan tidak sarapan pagi, kadar glukosa dalam darah kurang terpenuhi sehingga kerja otak dan daya berpikir akan menurun. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk membangun kebiasaan sarapan pagi, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi dan intelektual. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan observasional analitik dan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 68 responden. Sampel dipilih melalui teknik simple random sampling. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dan diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 memiliki kebiasaan sarapan pagi yang kurang baik dan tingkat konsentrasi belajar berada di kategori sedang. Hipotesis menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa. Islam mengajarkan bahwa untuk menjalani hidup yang baik dan sehat, seseorang harus menjaga pola makan yang bergizi dengan tidak berlebihan namun memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan intelektual.
Hubungan Sarapan Pagi dengan Kelelahan Fisik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Candraningtyas, Rara Syifa; Kuntarti, Retno; Riani, Siti Nur
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 2 (2024): October 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i2.4371

Abstract

Asupan energi memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan fisik. Asupan kalori yang rendah akan mengakibatkan tubuh terasa lemah, baik fisik maupun kemampuan untuk berfikir. Mahasiswa dengan frekuensi makan utama kurang dari tiga kali sehari berisiko mengalami kelelahan dua kali lebih besar daripada yang makan lebih dari tiga kali sehari. Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Data diperoleh dari sumber primer yakni kuisioner dan akan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 memiliki kebiasaan sarapan pagi adalah kurang baik, sementara tingkat kelelahan fisik mahasiswa berada di tingkat rendah dan sedang. Hasil hipotesis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan kelelahan fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI Angkatan 2020. Menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh melalui pola makan sehat dan manajemen waktu yang baik merupakan salah satu bagian dari maqashid syariah yaitu memelihara jiwa (hifz nafs) sesuai dengan penjelasan dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang didukung dengan hadits.
Hubungan Peningkatan Asupan Serat Larut Air dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2: Studi di Puskesmas Seginim Bengkulu Selatan dalam Perspektif Islam Oktavia, Ferna; Kuntarti, Retno; Wuryanti, Sri; Arsyad, Muhammad
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 10 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i10.32517

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan gangguan metabolisme dengan peningkatan kadar gula darah yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Asupan serat larut air terbukti membantu mengendalikan gula darah melalui mekanisme perlambatan penyerapan karbohidrat. Mengetahui hubungan peningkatan asupan serat larut air dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian pre-eksperimental one group pretest-posttest pada 29 responden penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas tipe 1 di Puskesmas Seginim Bengkulu Selatan. Data dikumpulkan melalui SQ-FFQ, food record, pengukuran GDS dan IMT sebelum dan sesudah intervensi edukasi peningkatan asupan serat larut air selama satu bulan. Analisis menggunakan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Rata-rata asupan serat larut air 5,03 g/hari dengan 80,6% responden dalam kategori kurang. Kadar GDS menurun signifikan dari 257,52 mg/dL menjadi 192,55 mg/dL (p<0,001) dan IMT dari 27,41 kg/m² menjadi 26,84 kg/m² (p=0,031). Uji Spearman tidak menemukan hubungan bermakna antara asupan serat larut air dengan GDS maupun IMT (p>0,05). Edukasi peningkatan asupan serat larut air terbukti menurunkan kadar GDS dan IMT secara signifikan. Dalam perspektif Islam, konsumsi makanan halalan thayyiban yang kaya serat merupakan bagian dari menjaga kesehatan sebagai amanah Allah SWT.
Hubungan Penurunan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Obesitas di Puskesmas Seginim Bengkulu Selatan Gyda, Farah Alzena; Kuntarti, Retno; Wuryanti, Sri; Arsyad , Muhammad
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 10 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i10.32528

Abstract

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronis dengan tingginya kadar gula darah yang berkelanjutan. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang memperburuk kontrol kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan indeks massa tubuh yang diperoleh melalui edukasi diet dapat disertai dengan perbaikan kadar gula darah. Dalam Islam, menjaga keseimbangan makan serta menghindari perilaku berlebihan dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara penurunan indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) pada penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 dengan obesitas setelah diberikan edukasi diet gizi seimbang. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest pada 29 responden penderita DM tipe 2 dengan obesitas tipe 1 yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Seginim, Bengkulu Selatan. Edukasi diet gizi seimbang diberikan selama satu bulan dengan komposisi 50-60% karbohidrat, 25-35% protein, dan 10-20% lemak dari total kalori per hari. IMT dan kadar GDS diukur sebelum dan sesudah edukasi, sementara pola makan diamati menggunakan food record dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rerata IMT dari 27,41 kg/m² menjadi 26,84 kg/m² (p = 0,031) dan penurunan rerata kadar GDS dari 257,52 mg/dL menjadi 192,55 mg/dL (p < 0,001) setelah edukasi diet gizi seimbang. Meskipun terjadi penurunan signifikan pada kedua variabel, tidak terdapat hubungan signifikan antara penurunan IMT dan perubahan GDS (r = 0,282; p = 0,229). Edukasi diet gizi seimbang selama satu bulan efektif menurunkan IMT dan kadar GDS pada penderita DM tipe 2 dengan obesitas, namun tidak ditemukan hubungan signifikan antara keduanya. Dalam perspektif Islam, penurunan IMT merupakan bentuk ikhtiar menjaga kesehatan sebagai amanah Allah SWT, sejalan dengan prinsip moderasi dalam konsumsi makanan dan menghindari sikap berlebihan (israf).