Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Integrasi Kepemimpinan Transformasional dan Transformasi Digital dalam Penguatan Doktrin Pertahanan Indonesia Berbasis Kejuangan Integritas dan Pancasila Eko Hadiyanto, Yuli; Haryanto Hunsam, Berny; Susilo, Tarsisius; Budi, Ketut Setia; Adi S, Agustinus
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 10 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i10.32546

Abstract

Transformasi digital global mengubah lanskap pertahanan dari dominasi kekuatan Integrasi, fisik menuju ekosistem informasi yang terintegrasi dan adaptif, sementara di kepemimpinan Indonesia kesiapan digital masih terhambat oleh fragmentasi kebijakan, kompetensi transformasional, SDM, dan tata kelola data. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model integratif transformasi digital, doktrin kepemimpinan transformasional berbasis nilai kebangsaan (kejuangan, integritas, pertahanan, dan Pancasila) untuk memperkuat doktrin pertahanan yang adaptif, berkarakter, dan Pancasila responsif terhadap dinamika digital. Metode yang digunakan kualitatif dengan studi kepustakaan yang sistematis, analisis isi dan analisis wacana kritis, serta triangulasi teori atas dokumen kebijakan, literatur akademik dalam negeri, dan laporan internasional guna membangun sintesis konseptual yang kokoh. Temuan menunjukkan: pertama, kepemimpinan transformasional efektif bila diterjemahkan dari nilai menjadi tata kelola dan dari tata kelola menjadi kapabilitas operasional (C2 berbasis data, keamanan siber, dan AI tepercaya); kedua, nilai kebangsaan harus dioperasionalkan sebagai parameter kebijakan dan spesifikasi teknis (taksonomi data pertahanan, human-in-the-loop, transparansi algoritmik, zero-trust, audit trail, serta indikator misi MTTD/MTTR); ketiga, rancangan model menghasilkan keluaran doktrinal adaptif (siklus sense–make–decide yang diaudit), berkarakter (nilai tertanam pada proses dan kode), dan responsif (orkestrasi whole-of-nation yang memendekkan jarak dari intelijen ke eksekusi), sekaligus menutup execution gap antara idealitas nilai dan implementasi digital. Oleh sebab itu diperlukan pembentukan dewan tata kelola digital pertahanan sebagai custodian nilai dan arsitektur, penetapan policy stack data/AI/siber berbasis Pancasila, program kepemimpinan pertahanan digital bagi pimpinan strategik, latihan kesiapsiagaan siber berkelanjutan, dan agenda kedaulatan teknologi agar transformasi berjalan berdaulat, akuntabel, dan selaras dengan jati diri bangsa.