Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada balita di seluruh dunia. Data World Health Organization (2023) kejadian diare mencapai 10% dari seluruh kematian anak dibawah lima tahun. Kasus diare Indonesia 2022 prevalensi mencapai 10,2% (Kemenkes RI, 2023). Menurut Survey Kesehatan Indonesia (2023) prevalensi diare pada bayi ≤ 1 tahun 6,4% dan pada Balita 1-4 tahun mencapai 7,4% pada kelompok usia 12-59 bulan terdapat 5,8% kasus. Kota Cirebon mendapatkan 8.563 kasus diare dan 30.706 kasus diare di Kabupaten Cirebon (2021). Tingginya angka ini menjadikan diare sebagai salah satu penyebab kematian balita setelah pneumonia. Salah satu penyebab utama penularan agen penyebab diare adalah melalui kontaminasi botol susu yang dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal.Tujuan Penelitian menganalisis hubungan bakteri pada botol susu dengan kejadian diare pada balita. Metode penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observassional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tahapan penelitian ini dilakukan mulai dari uji laboratorium swab botol susu, dan pengumpulan data kejadian diare pada balita dalam 2 bulan terakhir. Populasi adalah seluruh Ibu Balita (8-24 bulan) Sampel menggunakan Acidental Sampling dengan pengambilan sampel dibatasi pada sampel minimal korelasi sebanyak 30 ibu balita. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate dengan bantuan SPSS.Hasil penelitian menunjukkan jumlah bakteri dengan kejadian diare diperoleh p-value = 0,200 (≥ 0,05). Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara jumlah bakteri botol susu dengan kejadian diare. Saran menjaga kebersihan botol susu dengan mencuci dan mensterilkan secara benar serta tetap memberikan ASI eksklusif untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Kata kunci: Bakteri, Balita, Bayi, Botol Susu, Diare ABSTRACT Background Diarrhea is one of the causes of morbidity and mortality in toddlers worldwide. Data from the World Health Organization (2023) shows that diarrhea accounts for 10% of all deaths in children under five years of age. The prevalence of diarrhea cases in Indonesia in 2022 reached 10.2% (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2023). According to the Indonesian Health Survey (2023), the prevalence of diarrhea in infants ≤ 1 year was 6.4% and in toddlers 1-4 years old reached 7.4%, with 5.8% of cases in the 12-59 month age group. Cirebon City experienced 8,563 cases of diarrhea and Cirebon Regency 30,706 cases (2021). These high numbers make diarrhea one of the leading causes of infant mortality after pneumonia. One of the main causes of transmission of diarrhea-causing agents is through contaminated milk bottles, which can cause gastrointestinal infections.The purpose of this study was to analyze the relationship between bacteria in baby bottles and diarrhea in toddlers. This study used a quantitative, observational, and analytical cross-sectional approach. The research phase began with laboratory testing of baby bottle swabs and data collection on diarrhea in toddlers over the past two months. The population was all mothers of toddlers (8-24 months). The sample used acid-identical sampling, with a minimum sample size of 30 mothers. Univariate and bivariate analyses were used using SPSS.The results showed that the number of bacteria in baby bottles correlated with diarrhea, with a p-value of 0.200 (≥ 0.05). Conclusion: There is no relationship between the number of bacteria in baby bottles and diarrhea. Suggestions include maintaining bottle hygiene by washing and sterilizing them properly, and continuing to provide exclusive breastfeeding to boost children's immune systems. Keywords: Bacteria, Toddler, Baby, Milk Bottle, Diarrhea