Sihotang, Friska Sermiati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS SEBARAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN HUBUNGANNYA DENGAN TITIK PANAS (HOTSPOT) DI KABUPATEN MUARO JAMBI Sihotang, Friska Sermiati; Aminoto, Tugiyo; Hamdi, Husnul
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 11 No. 1 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 11 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v11i1.48983

Abstract

Telah dilakukan Analisis  Sebaran Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Hubungannya dengan Titik Panas (Hotspot) di Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kekeringan berdasarkan SPI satu bulanan di Kabupaten Muaro Jambi ditinjau dari durasi, severity dan intensitas serta menganalisis sebaran kekeringan dengan metode SPI terhadap jumlah hotspot  di Kabupaten Muaro Jambi. Data curah hujan bulanan diperoleh dari satelit CHIRPS, sedangkan data hotspot bersumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk periode 2014, 2015, dan 2020. Analisis dilakukan dengan menghitung nilai SPI pada setiap pos hujan, kemudian ditentukan durasi, tingkat keparahan, dan intensitas kekeringan. Hubungan antara SPI dan hotspot dianalisis menggunakan korelasi Pearson untuk mengetahui keterkaitan kondisi meteorologis kering terhadap peningkatan hotspot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pos hujan mengalami durasi kekeringan terpanjang selama sembilan bulan berturut-turut pada Mei 2015–Januari 2016 dengan variasi intensitas, di mana beberapa wilayah memiliki nilai SPI < -2 yang termasuk kategori sangat kering. Selain itu, ditemukan korelasi negatif signifikan antara SPI dan jumlah hotspot pada 2014 (-0,65) dan 2015 (-0,67), sedangkan pada 2020 korelasi hanya -0,23 karena kondisi dominan normal hingga agak basah. Kesimpulannya, SPI dapat dijadikan indikator awal untuk memprediksi potensi hotspot dan kebakaran lahan di Kabupaten Muaro Jambi.