Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perputaran modal terhadap profitabilitas (Return on Assets/ROA) pada Perusahaan Sub Sektor Kosmetik& Keperluan Rumah Tangga , sebuah perusahaan jasa konstruksi yang beroperasi di berbagai proyek listrik dan infrastruktur di Indonesia. Fenomena fluktuasi kinerja keuangan perusahaan yang disebabkan oleh tingginya kebutuhan modal kerja dan lambatnya perputaran kas mendorong perlunya evaluasi terhadap efektivitas penggunaan modal. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, menggunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan selama periode tertentu. Analisis data dilakukan dengan regresi linear sederhana yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan uji hipotesis parsial (uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,985 dan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,778 menunjukkan bahwa 77,8% variasi profitabilitas dapat dijelaskan oleh perputaran modal, sementara sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Hal ini membuktikan bahwa semakin efisien perusahaan dalam mengelola modal kerja, semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Temuan ini mendukung teori manajemen keuangan yang menyatakan bahwa efektivitas pengelolaan modal kerja berperan penting dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Secara praktis, hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa manajemen modal kerja yang efisien dapat menjadi strategi utama dalam memperkuat kinerja keuangan Perusahaan Sub Sektor Kosmetik& Keperluan Rumah Tangga . Perusahaan disarankan untuk mempercepat perputaran piutang proyek, mengoptimalkan pengendalian kas dan persediaan, serta memperkuat koordinasi antarbagian keuangan dan operasional. Dengan demikian, pengelolaan modal yang tepat akan berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas dan keberlanjutan usaha perusahaan di sektor jasa konstruksi.