Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Postur Kerja Pembuat Batu Bata Merah dengan Metode Nordic Body Map (NBM) Dan Quick Exporsure Checklist (QEC) (Studi Kasus: Sentra Batu Bata Dusun Banyakan III) Asakalingga, Dian; Lestariningsih, Siti; Jono, Jono; Mindhayani, Iva
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 7 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v7i2.2099

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Banyakan III, sebuah sentra pembuatan batu bata di Kapanewon Piyungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko muskuloskeletal (MSDs) yang dialami para pekerja akibat metode masih dengan cara manual material handling yang berisiko munculnya keluhan otot dan nyeri sendi, hal ini menyebabkan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini juga mengidentifikasi bagian tubuh pekerja yang sering dikeluhkan serta menentukan stasiun kerja dengan risiko ergonomi tertinggi dari tahapan pencampuran hingga pembakaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan usulan perbaikan postur kerja yang ergonomis untuk meminimalkan risiko muskuloskeletal. Tahap awal penelitian dilakukan evaluasi postur kerja melalui penggunaan metode Nordic Body Map (NBM) dan Quick Exposure Checklist (QEC) untuk mengetahui keluhan dengan skor tertinggi dibagian tubuh mana dan pada stasiun kerja apa. Metode NBM memberikan gambaran dari perspektif pekerja mengenai lokasi rasa nyeri dan pada stasiun mana, sedangkan QEC sebagai bahan pendukung untuk mengetahui stasiun kerja yang memiliki risiko tertinggi serta menjelaskan mengapa nyeri tersebut muncul dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko di lingkungan kerja. Hasil penelitian penggunaan metode NBM (Nordic Body Map) dan QEC (Quick Exposure Check) ditemukan bahwa area pencetakan batu bata merupakan stasiun kerja dengan risiko ergonomi yang tinggi dengan diperlukan tindakan ‘‘Tindakan Dalam Waktu Dekat’’. Hasil kedua metode menunjukkan saling berkesinambungan yang mengindikasikan bahwa keluhan dan potensi cedera paling dominan terjadi pada area pinggang. Usulan perbaikan dengan dibuatkan alat bantu berupa dingklik beroda untuk area pencetakan. Hasil dari implementasi penggunaan alat bantu pada area pencetakan menunjukan hasil adanya penurunan skor NBM dan QEC. Skor NBM mengalami penurunan dari 75.5 menjadi 66.5, sedangkan skor QEC dari 59% menjadi 50%.