This study reflects he dynamics of bilingual and multilingual communication within a society of diverse ethnic and cultural backgrounds. The purpose of this study is to describe the forms of code-mixing and code-switching that occur, as well as to analyze the factors influencing them. This research employed a qualitative descriptive method with observation, interview, and conversational recording techniques. The data were analyzed by identifying the types of code-mixing and code-switching based on sociolinguistic theory. The findings reveal 62 interaction data units, consisting of 38 instances of code-mixing and 24 instances of code-switching, involving Acehnese, Javanese, Malay, Indonesian, and foreign languages. The influencing factors include communicative purposes, social closeness, and adaptation to interlocutors. The study concludes that code-mixing and code-switching are natural communication strategies in the context of itinerant jamu trading, and they also reflect the linguistic and cultural diversity of the local community. Keywords: code-mixing, code-switching, verbal interaction, itinerant jamu seller, sociolinguistics. Abstrak Penelitian ini mencerminkan dinamika komunikasi bilingual dan multibahasa dalam masyarakat yang memiliki latar belakang etnis dan budaya beragam. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk campur kode dan alih kode yang muncul, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan perekaman percakapan. Data dianalisis melalui identifikasi jenis campur kode dan alih kode berdasarkan teori sosiolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 62 data interaksi, terdiri atas 38 data campur kode dan 24 data alih kode, yang melibatkan bahasa Aceh, Jawa, Melayu, Indonesia, dan bahasa Inggris. Faktor penyebabnya meliputi tujuan komunikatif, kedekatan sosial, dan penyesuaian dengan lawan bicara. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa campur kode dan alih kode merupakan strategi komunikasi wajar dalam konteks perdagangan jamu keliling, sekaligus menjadi cerminan keberagaman bahasa dan budaya masyarakat setempat. Kata Kunci: campur kode, alih kode, interaksi verbal, pedagang jamu keliling, sosiolinguistik.