Eco-enzyme merupakan produk fermentasi limbah organik berupa cairan berwarna cokelat kekuningan dengan aroma asam khas yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas eco-enzyme dalam memperbaiki kualitas grey water yang berasal dari limbah cucian rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experimen dengan rancangan rancangan one group pretest-posttest design. Eco-enzyme dibuat melalui proses fermentasi limbah buah dan sayur menggunakan gula tebu dan air dengan perbandingan 1:3:10 selama tiga bulan. Parameter yang diamati meliputi pH, bau, TDS, kekeruhan, dan kondisi fisik cairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grey water mengalami penurunan pH signifikan dari 8,92 menjadi 3,86–4,89 setelah penambahan eco-enzyme. TDS meningkat dari 704 ppm menjadi 936–1360 ppm, sementara kekeruhan naik dari 440 NTU menjadi 630–648 NTU. Meskipun demikian, bau grey water yang awalnya beraroma sabun dan lemak berubah menjadi tidak berbau. Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023, air hasil perlakuan belum memenuhi standar kualitas untuk digunakan sebagai air minum maupun higiene sanitasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa eco-enzyme efektif dalam mengurangi bau, tetapi belum mampu memperbaiki parameter fisikokimia grey water secara menyeluruh. Diperlukan penyesuaian dosis serta waktu perlakuan yang lebih lama agar eco-enzyme berpotensi memberikan hasil yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas grey water.