Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Menguji Efektivitas Pemanfaatan Eco Enzim Dari Fermentasi Kulit Buah Dan Sayur Sebagai Penjernih Air Ramah Lingkungan Selpiana, Eka; Puspikawati, Septa Indra; Maula, Firda Ismatul; Ayu Amalia, Dhea; Wardana, Risandi; Putri, Margaretha
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2171

Abstract

Eco-enzyme merupakan produk fermentasi limbah organik berupa cairan berwarna cokelat kekuningan dengan aroma asam khas yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas eco-enzyme dalam memperbaiki kualitas grey water yang berasal dari limbah cucian rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experimen dengan rancangan rancangan one group pretest-posttest design. Eco-enzyme dibuat melalui proses fermentasi limbah buah dan sayur menggunakan gula tebu dan air dengan perbandingan 1:3:10 selama tiga bulan. Parameter yang diamati meliputi pH, bau, TDS, kekeruhan, dan kondisi fisik cairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grey water mengalami penurunan pH signifikan dari 8,92 menjadi 3,86–4,89 setelah penambahan eco-enzyme. TDS meningkat dari 704 ppm menjadi 936–1360 ppm, sementara kekeruhan naik dari 440 NTU menjadi 630–648 NTU. Meskipun demikian, bau grey water yang awalnya beraroma sabun dan lemak berubah menjadi tidak berbau. Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023, air hasil perlakuan belum memenuhi standar kualitas untuk digunakan sebagai air minum maupun higiene sanitasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa eco-enzyme efektif dalam mengurangi bau, tetapi belum mampu memperbaiki parameter fisikokimia grey water secara menyeluruh. Diperlukan penyesuaian dosis serta waktu perlakuan yang lebih lama agar eco-enzyme berpotensi memberikan hasil yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas grey water.  
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Balita Dengan Kejadian Diare Balita Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Wardana, Risandi; Puspikawati, Septa Indra
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2179

Abstract

Diare masih menjadi penyebab utama kesakitan pada balita di Indonesia dengan prevalensi 12,3%. Di Kabupaten Lamongan, kasus diare meningkat dari 9.933 (2022) menjadi 10.666 (2023), dan Kelurahan Blimbing tercatat dengan kasus tertinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan kejadian diare balita menggunakan desain cross-sectional pada 87 ibu balita yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi: berdomisili ≥1 tahun, sehat jasmani rohani, dan bersedia menjadi responden. Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,048; OR=2,6), sikap (p<0,001; OR=4,9), dan tindakan ibu (p=0,002; OR=4,3) dengan kejadian diare, di mana sikap menjadi faktor paling berpengaruh. Diperlukan edukasi berkelanjutan kepada ibu balita melalui kegiatan posyandu dan program PHBS, disertai peningkatan sanitasi dan penyediaan air bersih untuk menekan angka diare di wilayah pesisir.
Efektivitas Kompos Takakura Berbasis Em4 Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Cabai Dalam Pengelolaan Limbah Organik Ramah Lingkungan Maula, Firda Ismatul; Puspikawati, Septa Indra; Khalistasari, Luthfia Yolinda; Widia Maharani, Rafaela Christi; Ekowati, Andinah Putri
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2180

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan menyebabkan degradasi tanah dan pencemaran lingkungan. Kompos Takakura berbasis EM4 menawarkan alternatif ramah lingkungan yang mendukung pertanian organik berkelanjutan melalui pengelolaan limbah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas kompos Takakura berbasis EM4 terhadap pertumbuhan vegetatif awal tanaman cabai (Capsicum frutescens L.). Penelitian menggunakan desain eksperimental deskriptif dengan lima variasi media tanam: 100% tanah, 100% kompos, 75% kompos, 50% kompos, dan 25% kompos. Kegiatan dilakukan selama empat minggu dengan parameter yang diamati meliputi daya kecambah, tinggi batang, jumlah daun, dan jumlah cabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran 25% kompos dan 75% tanah menghasilkan pertumbuhan vegetatif terbaik dengan jumlah benih tumbuh, daun, dan cabang paling banyak, sedangkan media 100% tanah menghasilkan tanaman tertinggi namun berdaun lebih sedikit. Media 100% kompos tidak mendukung pertumbuhan karena aerasi rendah dan kelembapan berlebih. Dapat disimpulkan bahwa proporsi kompos rendah hingga sedang (25–50%) merupakan kombinasi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal tanaman cabai. Metode Takakura efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sekaligus mendukung pengelolaan limbah organik rumah tangga yang berkelanjutan. Oleh karena itu, metode ini disarankan diterapkan secara bertahap pada fase awal pertumbuhan dengan pendampingan teknis agar hasil lebih optimal. Penelitian lanjutan perlu mencakup analisis kandungan hara dan kualitas tanah untuk memperkuat dasar ilmiah praktik pertanian organik dan strategi pengelolaan limbah ramah lingkungan.
Identifikasi Kandungan Rhodamin B Dan Boraks Pada Pentol Dan Saus Merah Pada Pedagang Kaki Lima Di Kabupaten Banyuwangi Okfita, Enggar Dwika; Nur Salsabilla, Risma Putri; Puspikawati, Septa Indra
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2181

Abstract

Keamanan pangan merupakan isu penting mengingat masih banyak makanan kaki lima yang ditemukan mengandung bahan tambahan pangan berbahaya. Makanan pedagang kaki lima menjadi pilihan praktis dan terjangkau yang digemari oleh masyarakat, namun sering dikaitkan dengan rendahnya standar keamanan pangan, terutama penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya seperti Rhodamin B dan boraks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Rhodamin B pada saus merah dan boraks pada pentol yang dijual pedagang kaki lima di wilayah Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan analisis deskriptif kualitatif melalui pengambilan sampel secara acak dari tiga pedagang kaki lima pada lokasi berbeda, kemudian dianalisis di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga Banyuwangi pada April 2024. Uji boraks dilakukan dengan metode kertas turmeric, sedangkan uji Rhodamin B menggunakan test kit Rhodamin B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel saus merah dari pedagang A, B, dan C positif mengandung Rhodamin B. Sementara itu, pentol dari ketiga pedagang juga positif mengandung boraks dengan konsentrasi 50 mg/L pada pedagang A dan B serta 100 mg/L pada pedagang C. Temuan ini menunjukkan  bahwa bahan tambahan pangan berbahaya masih digunakan secara luas dalam produk makanan yang beredar, meskipun telah dilarang karena berisiko menimbulkan gangguan kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang seperti kerusakan organ, kanker, hingga kematian. Kesimpulannya, semua sampel pentol dan saus merah yang diteliti terbukti mengandung boraks dan Rhodamin B, sehingga menunjukkan rendahnya kepatuhan pedagang terhadap standar keamanan pangan. Oleh karena itu, pengawasan dan penegakan regulasi dari pihak berwenang terhadap fenomen ini sangat diperlukan sebagai upaya kewaspadaan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.
HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK Putri, Della Kharisma; Puspikawati, Septa Indra
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.25110

Abstract

Ketahanan pangan rumah tangga merupakan kondisi dimana ketersediaan dari pangan cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan individu. Salah satu aspek penting untuk mencapai Susteinable Development Goals (SDGs) adalah ketahanan pangan. Hal ini memiliki tujuan untuk mengakhiri kelaparandan mencapai ketahanan pangan serta meningkatkan gizi dan mendorong adanya pertanian yang berkelanjutan. Ketahanan pangan rumah tangga memiliki hubungan dengan status gizi pada anak. Konsumsi pangan yang tidak memenuhi kebutuhan akan menyebabkan masalah rawan pangan yang akan berpengaruh terhadap status gizi khususnya anak yang merupakan kelompok rawan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merangkum hal yang diketahui terkait hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi pada anak. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah literature riview. Literatur riview bertujuan untuk mengetahui hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi pada anak dengan meninjau artikel atau jurnal terkait dampak negatif status gizi terhadap topik tersebut. Pencarian jurnal penelitian menggunakan database sciences dari Google Scholar dan mendapatkan hasil akhir yaitu ditemukan 10 jurnal yang di riview. Jurnal penelitian yang diriview menunjukkan dari 6 (60%) jurnal menunjukkan adanya hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi pada anak. Sedangkan 4 (40%) jurnal menunjukkan tidak adanya hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi pada anak. Kesimpulan dari literatur ini menunjukkan bahwa status ketahanan pangan memiliki hubungan dengan status gizi pada anak.
ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS PENYAKIT TUBERKULOSIS DI NEGARA BERKEMBANG : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Mukarromah, Nur Makkatul; Sulistyorini, Lilis; Puspikawati, Septa Indra; Sari, Jayanti Dian Eka
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.25380

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan Indonesia maupun dunia hingga saat ini, salah satu faktor peningkatan tuberkulosis adalah lingkungan rumah dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mereview faktor lingkungan (kelembapan, suhu ruang, ventilasi dan pencahayaan) dan perilaku masyarakat (perilaku membuka jendela dan perilaku merokok) yang berhubungan dengan kasus penyakit tuberkulosis di negara berkembang. Desain penelitian ini adalah literature review dengan metode PICO. Pencarian data ataupun hasil penelitian berupa artikel dan jurnal dapat menggunakan beberapa database, contoh seperti Pubmed, ScienceDirect, Google Scholar, dll. Hasil pencarian didapatkan 32 artikel yang relevan dan telah memenuhi kriteria inklusi penelitian dari tahun 2018-2023 dengan jumlah populasi sebanyak 4534.6 orang. Kelembapan berhubungan dengan kejadian penyakit tuberculosis, dari 18 artikel yang telah diriview memberikan hasil bahwa 88.9% artikel. Suhu ruang berhubungan dengan kejadian penyakit tuberculosis, dari 10 artikel yang telah diriview memberikan hasil bahwa 60% artikel. Pencahayaan berhubungan dengan kejadian kejadian penyakit tuberculosis 99.8% artikel, dan 100% artikel menunjukkan ada hubungan ventilasi dengan penyakit tuberculosis. Perilaku membuka jendela berhubungan dengan kejadian penyakit tuberculosis 60% artikel. Perilaku merokok berhubungan dengan kejadian penyakit tuberculosis 90%. Dari 32 artikel yang direview terbukti pencahayaan, kelembapan, ventilasi dan perilaku merokok merupakan faktor yang berhubungan dengan kasus penyakit tuberkulosis.
Implementasi Bank Sampah Jelun (BSJ) sebagai Alternatif Solusi Permasalahan Sampah Desa Jelun Banyuwangi Wardani, Intan Ayu Kusuma; Pangestu, Bintang Aji; Putri, Rahmasuciani; Mandagi, Ayik Mirayanti; Puspikawati, Septa Indra
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 3 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i3.5833

Abstract

Permasalahan yang selalu berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia ialah sampah. Semakin banyak barang yang dikonsumsi oleh masyarakat maka akan semakin meningkatkan volume sampah. Belum adanya kebijakan khusus yang tegas terhadap sampah, sistem dari Tempat Pembuangan Akhir yang kurang memadai, kurangnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan jumlah sampah ialah permasalahan yang terjadi di Indonesia. Desa Jelun merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Banyuwangi dengan masalah sampah yang tergolong masih tinggi dan belum mendapatkan pemecahan masalah yang sesuai. Maka dari itu perlu dilakukan sebuah upaya kegiatan dengan tujuan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat dalam hal pengelolaan sampah. Dimana dalam hal ini dibentuklah program pemberdayaan masyarakat berupa Bank Sampah melalui adanya serangkaian sosialisasi dan pelatihan. Setelah Bank Sampah dijalankan, hasil yang dapat diperoleh dari pengabdian masyarakat ini ialah kemandirian masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sampah dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan pengelolaan sampah di wilayahnya serta dapat memberikan keuntungan secara finansial untuk keluarganya.
Generasi Z Siap Jadi Pemimpin: Edukasi Leadership dan Decision Making Kesehatan Remaja di Banyuwangi Lailiyah, Syifa'ul; Sebayang, Susy Katikana; Dewi, Desak Made Sintha Kurnia; Astutik, Erni; Puspikawati, Septa Indra; Prayoga, Diansanto; Sari, Jayanti Dian Eka; Hariyani, Rizki Putri; Aini, Erlin Qur'atul
Media Gizi Kesmas Vol 10 No 1 (2021): MEDIA GIZI KESMAS (JUNE 2021)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i1.2021.89-96

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten dengan jumlah kasus pernikahan dini tertinggi di Jawa Timur tahun 2019 sebanyak 352. Pernikahan dini memberikan dampak yang serius terhadap kesehatan reproduksi dan mental perempuan. Remaja perempuan yang menikah usia muda berpotensi mengalamai kehamilan berisiko tinggi dan bahkan kematian. Pernikahan dini juga membatasi perkembangan kedewasaan fisik, emosional, dan pribadi yang diperlukan untuk keberhasilan dan keamanan transisi menuju dewasa. Secara umum, pernikahan dini memiliki dampak yang besar bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, remaja penting dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk menangkal pengaruh negatif, informasi kesehatan yang tidak benar (hoax) dan mencegah terjadinya perilaku yang berisiko terhadap kesehatan.Tujuan : Pengabdian kepada masyarakat Siap Jadi Pemimpin bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang leadership dan decision making dalam kesehatan remaja pada generasi Z di Banyuwangi.Metode : Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat Siap Jadi Pemimpin adalah edukasi secara daring. Edukasi secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting. Media edukasi yang digunakan adalah video dan poster. Edukasi dilaksanakan sebanyak 3 sesi. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas VII sampai XI di Kecamatan Licin dan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Evaluasi pengabdian kepada masyarakat meliputi kehadiran peserta, pelaksanaan kegiatan, dan pengetahuan peserta. Hasil : Jumlah peserta yang hadir adalah 120 orang (27,21%). Evaluasi pelaksanaan kegiatan termasuk dalam kategori sangat baik. Peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebesar 3,63%. Jumlah peserta yang pengetahuannya meningkat sebesar 36,36% dengan peningkatan pengetahuan sebesar 15,63%.Kesimpulan : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan tentang leadership dan decision making dalam kesehatan remaja pada generasi Z di Kabupaten Banyuwangi.  Kata Kunci : Edukasi, Generasi Z, leadership, decision makingABSTRACTBackground : Banyuwangi was the district with the highest early marriage number of cases in East Java in 2019, with amount were 352 cases. Early marriage has a serious impact on women's reproductive and mental health. The adolescent girls who married at a young age have the potential to experience high-risk pregnancies and even death. Early marriage also limited the development of physical, emotional, and personal maturity necessary for a successful and secure transition to adulthood. In generally, early marriage has a big impact on public health. Therefore, it was important for adolescents to be equipped with the knowledge and abilities toward off negative influences, false health information (hoaxes) and prevented behaviors that posed a risk to health.Objective : The purpose of Ready to be a Leader Community Services was to increasing the knowledge about leadership and decision making adolescent health in Banyuwangi District.Methods : Leadership and decision  making in adolescent health education for generation Z used the zoom meeting application. The media education  were video and poster. The method of Ready to be a Leader Community Services was online education. The education was carried out in 3 sessions. The target of this activity were students in grades VII to XI in Licin Sub-district and Banyuwangi Sub-district, Banyuwangi District. This activity was held in October 2020. Evaluation of community service included participant attendance, activity implementation, and participant knowledge.Results : The number of participants who attended were 120 people (27.21%). The result evaluation of the implementation of the activities was very good category. The increased knowledge of participants was 3.63%. Tthe number of participants whose knowledge increased was 36.36% with an increased knowledge was 15.63%.Conclusions : This community services activity increased the knowledge of participants about leadership and decision making of  generation Z adolescents health in Banyuwangi District. Keywords : Education,  Z Generation, leadership, decision making 
Analisis Kualitatif Kandungan Boraks pada Makanan di Wilayah Kota Banyuwangi Nurlailia, Arifatul; Sulistyorini, Lilis; Puspikawati, Septa Indra
Media Gizi Kesmas Vol 10 No 2 (2021): MEDIA GIZI KESMAS (DECEMBER 2021)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i2.2021.254-260

Abstract

Latar Belakang: Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia sehingga makanan aman untuk dikonsumsi. Pengolahan suatu makanan tidak terlepas dari adanya bahan tambahan pangan yang merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam pangan. Salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaanya adalah boraks karena sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam tubuh manusia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif kandungan boraks pada makanan yang dijual oleh pedagang yang ada di wilayah Kota Banyuwangi.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2020 di Laboratorium Kesehatan Lingkungan PSDKU Universitas Airlangga Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 15 makanan yang terdiri dari kerupuk, pentol, bakso, tahu walik dan cimol. Sampel didapatkan dari 15 pedagang makanan yang berbeda di daerah Kota Banyuwangi diantaranya wilayah Giri, Pakis, Glagah, Tukang Kayu, Sobo dan Kepatihan. Pengujian kandungan boraks ini dilakukan oleh mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang salah satunya peneliti sendiri dengan menggunakan Test Kit Boraks.Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 15 sampel makanan yang dijual di wilayah Kota Banyuwangi sebanyak 10 sampel (66,7%) yaitu pada 5 sampel pentol, 3 sampel bakso serta satu sampel kerupuk dan tahu walik. Sementara sisanya yaitu 5 sampel (33,3%) yang negatif boraks diantaranya satu sampel kerupuk, 3 sampel bakso dan cimol.Kesimpulan: Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi atau membeli makanan dengan memperhatikan ciri-ciri yang ada pada makanan dan sebaiknya pengawasan serta pembinaan terhadap pedagang makanan yang ada di wilayah Kota Banyuwangi lebih ditingkatkan.Kata kunci: analisis kualitatif, keamanan pangan, pedagang, boraks
Analisis Sanitasi Lingkungan Kolam Renang X di Banyuwangi Novianti, Rista Novianti; Puspikawati, Septa Indra; Azzahro, Eqia Arum; Rahayu, Ajeng Febrianti; Alamiyyah, Mirah Mirah
Media Gizi Kesmas Vol 11 No 1 (2022): MEDIA GIZI KESMAS (JUNE 2022)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v11i1.2022.14-23

Abstract

Latar Belakang: Kolam renang merupakan salah satu tempat umum yang harus tejaga kualitas lingkungannya dari berbagai segi. Salah satu wujud upayanya adalah dengan melakukan kegiatan sanitasi kolam renang. Kegiatan sanitasi merupakan usaha mengendalikan dan mengawasi atas faktor fisik lingkungan yang memengaruhi kesehatan manusia. Sanitasi kolam renang penting dilakukan agar kualitas lingkungan meningkat, sehingga kecelakaan, penyebaran penyakit dan keracunan dapat dicegah secara tepat.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada kolam renang X di Kabupaten BanyuwangiMetode: Penelitian menggunakan metode observasional dan dianalisis secara deskriptif. Waktu penelitian yaitu 30 September 2019 bertempat pada kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi. Observasi dilaksanakan menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun berdasarkan peraturan yang ada dan telah diolah. Peraturan yang dimaksud yaitu Permenkes no. 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higienis sanitasi kolam renang, solus per aqua dan pemandian umum, Permenkes no.061/MENKES/PER/I/1991 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kolam renang dan pemandian umum, Permenpar no. 16 tahun 2015 tentang standar usaha gelanggang renang dan Permenpora nomor 0636 tahun 2014 tentang standar prasarana olahraga berupa bangunan kolam renang. Beberapa variabel yang dimuat dalam instrumen penelitian yaitu tempat, bangunan, kolam renang, fasilitas penunjang dan sarana prasarana.Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan nilai pada setiap variabel yaitu untuk tempat memiliki nilai 1,95, variabel bangunan memiliki nilai 2,55, variabel kolam renang memiliki nilai 4,2, variabel fasilitas penunjang memiliki nilai 4,8 dan variabel sarana prasarana memiliki nilai 2,2. Nilai tiap variabel tersebut dilakukan perhitungan total nilai dan membandingkannya dengan kategori yang ada sehingga sanitasi kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi masuk dalam kategori baik dengan hasil perhitungan yang didapat yaitu 80,3% atau hasil total nilai 15,70.Kesimpulan: Secara umum kondisi kesehatan lingkungan pada kolam renang X di Banyuwangi dalam kondisi yang baik. Meski begitu, kolam renang X di Kabupaten Banyuwangi masih perlu melakukan perbaikan terhadap beberapa variabel yang belum memenuhi persyaratan. 
Co-Authors Adnin, Arini Banowati Azalia Agustin, Fitria Nina Agustina, Nanda Aini, Erlin Qur'atul Alamiyyah, Mirah Alamiyyah, Mirah Mirah Alfayad, Afan Anggraeni, Ika Novita Ardiasnyas, Risky Bagas Asdam, Wulan Syarani Astutik, Erni Ayu Amalia, Dhea Azizah, Faradiva Husna Azzahro, Eqia Arum Bakomora, Brenda Devi, Sarda Ika Dewi Yunita Dewi, Desak Made Sintha Kurnia Diansanto Prayoga Ekowati, Andinah Putri Fadzilah, Rochmanita Ilvanadewi Fatah, Mohammad Zainal Febiyana, Dwi Valentin Febrina, Indi Rahma Firdaus, Halimah Hariyani, Rizki Putri Hutasoit, Jhonatan Rameldo Indrianti, Maswiya Islamiyah, Khofifatul Jayanti Dian Eka Sari, Jayanti Dian Kartika, Agestin Awalin Khalistasari, Luthfia Yolinda Khariroh, Siti Nur Anisatul Lailiyah, Syifa'ul Lilis Sulistyorini Mahiroh, Hodimatum Mandagi, Ayik Mirayanti Manggali, Tyas Ratna Mathofani, Shelviana Maula, Firda Ismatul Maulana, Dheva Yudhistira Muhammad Hisyam Muhammad Ridwan Mukarromah, Nur Makkatul Nada, Qotrun Novianti, Rista Novianti Nur Salsabilla, Risma Putri Nurlailia, Arifatul Okfita, Enggar Dwika Pangestu, Bintang Aji Pertiwi, Rina Prajnawita, Disny Pramesti, Dinda Sekar Putri, Citta Nabila Rafida Putri, Della Kharisma Putri, Fika Ardiana Putri, Margaretha Putri, Rahmasuciani Rachman, Dwi Nanda Rahayu, Ajeng Febrianti Ramadhanny, Syahrul Novenda Sari, Apik Mila Sebayang, Susy Katikana Selpiana, Eka Septiani, Mela Sholeha, Ridzkiya Karimatus Wardana, Risandi Wardani, Intan Ayu Kusuma Wardani, Yuniar Laksmi Eka Wardoyo, Dhea Aulia Hera Widia Maharani, Rafaela Christi Yuliatik, Ita