Amelia Simbolon, Veronika
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Dampak Mikroplastik Di Laut Pada Ibu Rumah Tangga Pesisir Rt 02 Rw 03 Kelurahan Tanjung Unggat Raveliani, Raveliani; Amelia Simbolon, Veronika; Meliana Nadeak, Erpina Santi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2172

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah plastik di wilayah pesisir masih menjadi tantangan serius dalam upaya perlindungan lingkungan. Rendahnya kesadaran masyarakat serta keterbatasan sarana dan prasarana pendukung menyebabkan sampah, khususnya sampah anorganik, tidak terkelola dengan baik sehingga berpotensi menghasilkan mikroplastik yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden serta perubahan tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga setelah diberikan edukasi mengenai dampak mikroplastik melalui media audiovisual di RT 02 RW 03 Kelurahan Tanjung Unggat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei deskriptif menggunakan pendekatan pretest–posttest. Sampel penelitian sebanyak 41 ibu rumah tangga yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebelum dan sesudah edukasi, kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor rata-rata pengetahuan dari 11,37 menjadi 14,54 (p = 0,000) dan pada sikap dari 31,66 menjadi 33,02 (p = 0,011). Mayoritas responden berada pada usia produktif 21–35 tahun (36,6%), berpendidikan SMA (43,9%), dan sebagian besar berstatus ibu rumah tangga (82,9%). Dapat disimpulkan bahwa media audiovisual memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga. Disarankan masyarakat membiasakan perilaku ramah lingkungan, sedangkan penelitian selanjutnya melibatkan responden yang lebih luas dengan waktu pengamatan yang lebih panjang.
Gambaran Sanitasi Rumah Sehat Dan Penyakit Ispa Di Daerah Pesisir Desa Madong Kelurahan Kampung Bugis Ahmi, Resy; Amelia Simbolon, Veronika; Ikhwan, Zainul
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2173

Abstract

Rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan rumah yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Desa Madong, Kelurahan Kampung Bugis, merupakan wilayah pesisir dengan keterbatasan sanitasi, sehingga memiliki risiko tinggi terhadap kejadian ISPA. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kondisi sanitasi rumah sehat dan kejadian ISPA di Desa Madong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional. Sampel terdiri dari 93 rumah, yaitu 25 rumah penderita ISPA dan 68 rumah bukan penderita, yang diambil secara total sampling. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara menggunakan lembar checklist, kemudian dianalisis secara univariat. Hasil menunjukkan sebagian besar rumah belum memenuhi syarat rumah sehat. Komponen rumah pada penderita ISPA yang tidak memenuhi syarat terdiri dari 21 (84%) rumah sedangkan yang bukan penderita ISPA terdapat 46 (67,6%) rumah. Sarana sanitasi tidak memenuhi syarat pada semua rumah penderita ISPA dan 32 (47,1%) rumah bukan penderita. Perilaku penghuni rumah yang tidak memenuhi syarat terdapat pada 20 (80%) rumah penderita sedangkan 55 (80,9%) rumah yang bukan penderita ISPA memiliki perilaku yang belum memenuhi syarat. 20 (80%) rumah penderita ISPA dan 36 (52,9%) rumah bukan penderita ISPA ditemukan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah, sarana sanitasi, perilaku penghuni, dan kepadatan hunian pada responden penderita maupun bukan penderita ISPA cenderung tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Diperlukan promosi kesehatan dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menekan risiko ISPA.