Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EFEKTIFITAS VARIASI UMPAN DALAM PENGGUNAAN FLY TRAP DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR GANET KOTA TANJUNGPINANG Erpina Santi Meliana Nadeak; Tarro Rwanda; Iwan Iskandar
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v10i1.167

Abstract

Dalam lingkungan masyarakat banyak jenis serangga yang perlu dikendalikan walaupun tidak dapat diberantas secara tuntas contohnya adalah jenis serangga lalat. Lalat merupakan serangga penular atau vektor beberapa jenis penyakit bagi manusia. Untuk meminimalkan pemakaian insektisida dalam pengendalian serangga lalat maka perlu dilakukan pengendalian lalat secara alami dan sesuai dengan kepadatannya. Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui efektifitas perangkap lalat ( fly trap ) yang dibuat oleh peneliti dengan menggunakan variasi umpan untuk memerangkap lalat. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain postest only design (one shot case study). Hasil dari penelitian ini dengan memasang 3 fly trap dengan 3 jenis umpan berbeda yaitu umpan udang, umpan fermentasi cabai, dan umpan tomat busuk, diperoleh jumlah lalat terperangkap yaitu umpan udang sebanyak 1374 ekor  lalat (86%), umpan fermentasi cabai  sebanyak 123 ekor lalat (8%), dan umpan  tomat busuk sebanyak  104 ekor lalat (6%). Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik one way anova menunjukan bahwa nilai p = 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak. Maka disimpulkan bahwa dari 3 variasi umpan yang digunakan pada penelitian ini, umpan udang lebih efektif dibandingkan umpan cabai dan umpan tomat busuk yang kemudian diikuti oleh umpan fermentasi cabai dan umpan tomat busuk.Kata Kunci: Lalat, Fly Trap, Variasi Umpan
HOUSEWIVES' PERCEPTIONS TOWARD THE USE OF BLACK SOLDIER FLY TECHNOLOGY IN MANAGING HOUSEHOLD ORGANIC WASTE IN RURAL AREAS Erpina Santi Meliana Nadeak
International Journal of Social Science Vol. 3 No. 4: December 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v3i4.6992

Abstract

Because it produces high-value biomass. However, this technology has not been developed at the community level. Therefore, before black soldier fly technology is promoted to the public, it is important to know the public's perception of the use of this technology. The aim of this research is to analyze housewives' perceptions of the use of black soldier fly technology in processing household organic waste in rural areas, a case study in Laras Dua Village, Simalungun Regency, Indonesia. The sample size was 100 housewives obtained by Slovin equation. The first step, housewives received education and counseling about the use of black soldier flies in processing household organic waste, then continued with interviews using a Likert scale questionnaire. The results of the perception analysis showed that rural housewives strongly agreed that the use of black soldier fly technology provided technological (83.7%), economic (85.7%), and social (82.2%) benefits for rural areas. The positive perception of the technological, economic, and social benefits of using black soldier fly technology will encourage rural communities to use this technology as a sustainable household waste processing solution
Pemberian Edukasi Kepada Ibu Rumah Tangga tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Mantang Besar RT 001 RW 001 Kabupaten Bintan Tahun 2024 Nadeak, Erpina Santi Meliana
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 6 No. 01 (2024): Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssm.v6i01.39582

Abstract

EDUKASI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK RUMAH TANGGA MENJADI PAVING BLOK KEPADA KARANG TARUNA DESA PENGUJAN KECAMATAN TELUK BINTAN TAHUN 2024 Erpina Santi Meliana Nadeak; Veronika Amelia Simbolon
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 10: Maret 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i10.9926

Abstract

Pengujan Village is a coastal area located in Bintan Regency, where the livelihoods and food sources of the community are largely derived from the sea. The increasing activities in fishing and seafood processing have led to the negative impact of rising household waste. The purpose of this community service is to educate the Pengujan Village youth organization (karang taruna) on waste segregation and the processing of household plastic waste into paving blocks. The methods used in this activity include preparation, implementation, and evaluation. Data were analyzed using the paired sample T-test. The results show a significant difference in knowledge before and after the education, with a p-value of 0.014 (α < 0.05). This education is a concrete step to enhance the community's knowledge in waste segregation and the processing of household plastic waste into paving blocks that have economic value.
EFEKTIFITAS VARIASI UMPAN DALAM PENGGUNAAN FLY TRAP DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR GANET KOTA TANJUNGPINANG Erpina Santi Meliana Nadeak; Tarro Rwanda; Iwan Iskandar
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v10i1.167

Abstract

Dalam lingkungan masyarakat banyak jenis serangga yang perlu dikendalikan walaupun tidak dapat diberantas secara tuntas contohnya adalah jenis serangga lalat. Lalat merupakan serangga penular atau vektor beberapa jenis penyakit bagi manusia. Untuk meminimalkan pemakaian insektisida dalam pengendalian serangga lalat maka perlu dilakukan pengendalian lalat secara alami dan sesuai dengan kepadatannya. Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui efektifitas perangkap lalat ( fly trap ) yang dibuat oleh peneliti dengan menggunakan variasi umpan untuk memerangkap lalat. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain postest only design (one shot case study). Hasil dari penelitian ini dengan memasang 3 fly trap dengan 3 jenis umpan berbeda yaitu umpan udang, umpan fermentasi cabai, dan umpan tomat busuk, diperoleh jumlah lalat terperangkap yaitu umpan udang sebanyak 1374 ekor  lalat (86%), umpan fermentasi cabai  sebanyak 123 ekor lalat (8%), dan umpan  tomat busuk sebanyak  104 ekor lalat (6%). Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik one way anova menunjukan bahwa nilai p = 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak. Maka disimpulkan bahwa dari 3 variasi umpan yang digunakan pada penelitian ini, umpan udang lebih efektif dibandingkan umpan cabai dan umpan tomat busuk yang kemudian diikuti oleh umpan fermentasi cabai dan umpan tomat busuk.Kata Kunci: Lalat, Fly Trap, Variasi Umpan
Phytochemical and Pharmacological Review of Arcangelisia flava (L.) Merr: Insights into Its Bioactive Compounds and Therapeutic Potential Yabansabra, Yuliana Rut; Bowaire, Anike; Simaremare, Eva S.; Yaam, Demas R.; Tiris, Aira; Nadeak, Erpina S.M.
Jurnal Biologi Papua Vol 17 No 1 (2025)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jbp.4508

Abstract

Arcangelisia flava (L.) Merr., commonly known as kayu kuning, is a medicinal plant traditionally used in Southeast Asian medicine. Various studies have identified bioactive compounds such as furanoditerpenes, alkaloids, flavonoids, tannins, and phenolic compounds that contribute to its pharmacological activities, including antimicrobial, antioxidant, and antidiabetic effects. Despite the growing body of research on its pharmacological potential, the mechanisms of action of these bioactive constituents remain inadequately understood, and clinical evidence supporting its use in modern therapy is still limited. This systematic review compiles data from diverse scientific sources, focusing on the phytochemical composition, extraction methods, pharmacological activities, and comparisons with conventional pharmaceutical agents. The analysis revealed that A. flava contains various bioactive constituents responsible for its therapeutic effects. Furanoditerpenes demonstrate antimicrobial and antifungal activity, while alkaloids and phenolic compounds exhibit significant antioxidant and antidiabetic properties. Extraction techniques varied across studies, affecting the efficiency of bioactive compound isolation. Comparisons with standard pharmaceuticals suggest that A. flava extracts exhibit comparable efficacy in several pharmacological domains. These findings indicate that A. flava holds considerable promise as a natural therapeutic agent. However, further investigations are needed to clarify its pharmacological mechanisms through pharmacokinetic and pharmacodynamic studies, as well as clinical trials to confirm its safety and effectiveness in human applications. The integration of modern technological approaches such as metabolomics and bioinformatics could facilitate the identification, standardization, and development of phytopharmaceutical products derived from A. flava, thereby advancing its potential use in evidence-based medicine.
Edukasi Dampak Mikroplastik Di Laut Pada Ibu Rumah Tangga Pesisir Rt 02 Rw 03 Kelurahan Tanjung Unggat Raveliani, Raveliani; Amelia Simbolon, Veronika; Meliana Nadeak, Erpina Santi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Mapaccing Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/mpc.v3i2.2172

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah plastik di wilayah pesisir masih menjadi tantangan serius dalam upaya perlindungan lingkungan. Rendahnya kesadaran masyarakat serta keterbatasan sarana dan prasarana pendukung menyebabkan sampah, khususnya sampah anorganik, tidak terkelola dengan baik sehingga berpotensi menghasilkan mikroplastik yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden serta perubahan tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga setelah diberikan edukasi mengenai dampak mikroplastik melalui media audiovisual di RT 02 RW 03 Kelurahan Tanjung Unggat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survei deskriptif menggunakan pendekatan pretest–posttest. Sampel penelitian sebanyak 41 ibu rumah tangga yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebelum dan sesudah edukasi, kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor rata-rata pengetahuan dari 11,37 menjadi 14,54 (p = 0,000) dan pada sikap dari 31,66 menjadi 33,02 (p = 0,011). Mayoritas responden berada pada usia produktif 21–35 tahun (36,6%), berpendidikan SMA (43,9%), dan sebagian besar berstatus ibu rumah tangga (82,9%). Dapat disimpulkan bahwa media audiovisual memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga. Disarankan masyarakat membiasakan perilaku ramah lingkungan, sedangkan penelitian selanjutnya melibatkan responden yang lebih luas dengan waktu pengamatan yang lebih panjang.
Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Singkong Dan Ampas Tebu Untuk Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Gali Tahun 2025 Sartiningsih, Widi; Horiza, Hevi; Nadeak, Erpina Santi Meliana
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL) Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkl.v15i2.4843

Abstract

Latar belakang: Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam kesehatan dan kesejahteraan. Namun akses terhadap air bersih yang aman masih menjadi masalah di berbagai wilayah, termasuk di Kota Tanjungpinang. Banyak rumah tangga yang masih menggunakan sumur gali sebagai sumber udara, dengan kualitas udara yang tercemar, salah satunya oleh kandungan besi (Fe). Kondisi ini diperburuk oleh karakteristik tanah bauksit yang bersifat asam akibat reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan kombinasi arang aktif dari kulit singkong dan ampas tebu dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur gali.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain one group pretest-posttest , menggunakan 1 sumur gali sebagai sampel dengan kriteria berwarna kuning kecoklatan, berbaur, dan membentuk lapisan kerak kuning di sekitat sumur gali, dengan menggunakan variasi ketebalan. Data diperoleh melalui observasi secara langsung dan uji laboratorium di PT. Sucofindo (Persero) Batam, serta dijelaskan secara univariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hilangnya bau dan rasa, namun tidak dengan warna pada sampel udara setelah diberi perlakuan. Naiknya nilai pH udara dari pH asam (6,3) menjadi pH netral (6,5-8,5) setelah diberi perlakuan, dan tidak terjadinya penurunan kadar besi (Fe) pada udara.Simpulan : Penggunaan arang aktif kulit singkong dan ampas tebu efektif dalam menghilangkan bau dan rasa, serta menetralkan pH pada udara, namun tidak efektif dalam menghilangkan warna dan menurunkan kadar besi (Fe) pada udara. Peneliti selanjutnya bermaksud menambahkan media filtrasi untuk menghilangkan warna udara, menyesuaikan ketebalan adsorben, serta menggunakan metode aerasi dan waktu kontak pada saat perlakuan.
Utilization of Black Soldier Fly Larvae in Restaurant Waste Management in Tanjung Ayun Sakti Village Nadeak, Erpina Santi Meliana; Kirana, Tari Desfita; Horiza, Hevi; Simbolon, Veronika Amelia
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v5i2.4253

Abstract

Background: The management of organic waste from restaurants in urban areas remains a significant environmental challenge because it contributes to pollution and increased greenhouse gas emissions. Bioconversion using Black Soldier Fly (BSF) larvae offers a promising solution for the rapid decomposition of organic waste while producing biomass products that have economic value. This study aims to evaluate the performance of BSF larvae with different initial weights (10 g, 20 g, and 30 g) in processing organic waste from restaurants. Methods: This experimental study with an observational approach used organic waste collected from restaurants in Tanjung Ayun Sakti Village. Five-day-old BSF larvae, which were cultivated under controlled conditions, were used in three treatment groups based on the initial weight of the larvae (10 g, 20 g, and 30 g). Larval performance was measured through waste reduction index, bioconversion rate, and feed conversion ratio. Results: The results showed that the waste reduction index for the use of 10 g, 20 g, and 30 g of larvae was 40.37%, 55.15%, and 59.27%, respectively. The bioconversion rate for the use of 10 g, 20 g, and 30 g of larvae is 2.96%, 6.67%, and 7.78%, respectively. The feed conversion rate when using 10 g, 20 g, and 30 g of larvae, respectively, was 33.75, 15.00, and 12.86. larvae biomass increased significantly with final yields of 267 g, 600 g, and 700 g. Conclusion: The results showed that the use of 30 g of larvae was the most effective compared to 10 g and 20 g of larvae based on the data waste reduction index, bioconversion rate, and feed conversion ratio. Overall, the significant increase in final larval biomass, reaching up to 700 g, confirms that higher larval quantities have a markedly positive impact on bioconversion efficiency and biomass productivity.