Puteri Anugrah Septianingsih
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Bahasa sebagai Legitimasi Adat: Studi Antropolinguistik pada Tradisi Basarang di Minangkabau Aurlani, Febry; Puteri Anugrah Septianingsih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i4.6834

Abstract

Tradisi Basarang merupakan salah satu ritual masyarakat Minangkabau di Nagari kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman yang sarat simbol, nilai sosial dan sistem komunikasi yang khas. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual penyelesaian adat, tetapi juga merepresentasikan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial dan legitimasi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk tuturan adat yang muncul dalam prosesi Basarang serta menafsirkan maknanya melalui perspektif antropolinguistik, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan antropolinguistik melalui model komunikasi Dell Hymes. Data dikumpulkan melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam dengan tokoh adatm dan dokumentasi lapangan kemudian dianalisis dengan mengklasifikasikan tuturan berdasarkan kerangka SPEAKING (Settting and Scene, Participants, Ends, Act Sequence, Key, Instrumentalities, Norm, dan Genre). Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahap pembukaan prosesi, tuturan adat berfungsi untuk menyampaikan maksud kedatangan dan membangun suasana sakral; pada tahap inti, tuturan menegaskan legitimasi adat, menghapus status sumbang, serta memulihkan marwah keluarga; sedangkan pada tahap penutup, tuturan digunakan untuk mengakhiri prosesi dengan doa, pesan moral, dan peneguhan hubungan kekerabatan. Setiap komponen SPEAKING memperlihatkan keteraturan linguistik yang merefleksikan nilai-nilai sosial, religius, dan simbolis masyarakat Minangkabau. Temuan ini menegaskan bahwa bahasa dalam prosesi Basarang bukan sekadar sarana komunikasi, melainkan instrumen simbolis yang menjaga identitas kolektif dan solidaritas sosial. Penelitian ini sekaligus memberikan kontribusi terhadap dokumentasi budaya Minangkabau yang mulai tergerus modernisasi serta memperkaya kajian linguistik berbasis kearifan lokal.