Status gizi merupakan cerminan dari asupan nutrisi seseorang dalam kurun waktu sepanjang siklus kehidupan. Penilaian status gizi balita dapat dilakukan dengan mengukur Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), yang kemudian digunakan untuk mengelompokkan balita ke dalam kategori gizi kurang, normal dan lebih. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahun 2025. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Populasi adalah seluruh anak balita underweight di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahun 2025 yaitu sebanyak 51 orang pada tanggal 5-25 juli 2025. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden dengan pengetahuan ibu cukup sebanyak 30 orang (58,8%) dengan p-value = 2,481, responden dengan pendidikan ibu menengah sebanyak 27 orang (52,9%) dengan p-value = 1,890, responden dengan ibu yang tidak bekerja sebanyak 47 orang (92,2%) dengan p-value = 0,808, responden dengan pendapatan orang tua dibawah UMR sebanyak 31 orang (60,8%) dengan p-value = 0,012, OR = 0,918 CI 95% = 0,0194-4,351. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendapatan orang tua dibawah UMR dengan status gizi kurang pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahu 2025. Diharapkan masyarakat terutama kepada ibu yang memiliki balita dapat mencegah status gizi kurang pada balita dengan cara memanfaat kan pangan lokal yang mudah didapatkan, selain itu juga harganya yang relative murah dan bergizi bagi anak balita.