Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KECUKUPAN ASUPAN PROTEIN PADA BALITA Ana Verena Puspa Rini; Roni Ardian; Nurtanny, Nurtanny; Ridhoka, M. Berri; Suharni; Abul Haitsam
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita sedang mengalami masa pertumbuhan yang sangat pesat, sehingga mereka membutuhkan gizi yang tepat, termasuk protein. Kekurangan asupan protein dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan, penurunan daya tahan tubuh, dan keterlambatan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan keukupan asupan protein pada balita di wilayah kerja puskesmas Tembilahan Kota. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek berjumlah 59 orang yang dipilih secara teknik accidental. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Berdasarkan analisis data, didapatkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan ibu (32,8%) adalah SD/MI dan terendah Tidak Sekolah (5.2 %), pendapatan keluarga tertinggi pada kategori sedang (51.7%), asupan protein tertinggi kategori tinggi (62.1%). Hasil uji statistik Chi-Squere menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kecukupan asupan protein (p= 0,087 dan 0,828).
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG AMPAS KELAPA DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK, KADAR SERAT DAN DAYA TERIMA SISWA SEKOLAH DASAR Putri Millenia Nurtsaniyah Hakim; M. Berri Ridhoka; Ana Verena Puspa Rini
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiber is a complex carbohydrate essential for digestive health. Coconut pulp is rich in fiber (17.6 g crude fiber; 7.14 g soluble dietary fiber; 43.8 g insoluble fiber/100 g) and therefore has the potential to be used in food products such as jelly candies, which are popular with children. The aim of this study was to determine the effect of coconut pulp flour substitution on the organoleptic quality, fiber content, and acceptability of jelly candies among elementary school students. The type of research is an experiment with a Completely Randomized Design (1 control, 3 treatments: F0 = 0 g, F1 = 45 g, F2 = 60 g, F3 = 75 g coconut pulp flour). Organoleptic tests were conducted by 25 semi-trained panelists (sixth semester students of the Nutrition Study Program of STIKes Husada Gemilang) on ​​June 17, 2025, dietary fiber tests at the Agricultural Product Analysis Laboratory of the University of Riau (June 23–July 8, 2025), and acceptance tests on 36 students of SDN 010 Sungai Beringin (July 19, 2025). Data analysis used Kruskal Wallis, followed by a 5% Post Hoc test if significantly different. The results showed that the substitution of coconut pulp flour significantly affected color, aroma, and texture (p<0.05), but not on taste. The best formulation was F2 (60 g) with the highest score: just the right sweetness, chewy-soft texture, light aroma, natural color, and fiber content of 11.65 g/100 g (up 4.3 g from the control). Children's acceptance of the best formulation (F2) was considered good (91.67%). In conclusion, the addition of 60 g of coconut pulp flour resulted in a high-fiber jelly candy that was well-liked and has the potential to be a healthy snack made from local ingredients. Further research is recommended to explore flavor variations, coconut pulp flour addition levels, shelf life testing, complete nutritional analysis, and acceptance across various age groups
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG Nabila Amalia Natasya; Ana Verena Puspa Rini; M. Berri Ridhoka
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi dimana metabolisme glukosa tubuh terganggu dan dipengaruhi oleh gangguan hormonal. Faktor resiko yang menyebabkan DM pada seseorang dapat diakibatkan oleh faktor yang dapat dirubah (gaya hidup, pola makan yang salah, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi, stress, aktivitas fisik) dan faktor yang tidak bisa dirubah (usia, riwayat keluarga, jenis kelamin). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang. Desain penelitian menggunakan analitik koleratif dengan pendekatan studi cross-sectional. Populasi adalah penderita DM yang melakukan kunjungan di UPT Puskesmas Pulau Kijang yaitu sebanyak 30 orang pada tanggal 7-26 Juli 2025. Teknik sampel menggunakan accidental sampling, dengan kuesioner. Analisis data secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 17 responden (56,7%) dengan p-value = 0,001, POR = 25,6 CI 95% = 2,544-257,566, responden dengan aktivitas fisik sedang sebanyak 20 responden (66,7%) dengan p-value = 1,000, dan analisis multivariat dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan karena hanya satu variabel yang mendapatkan p-value <0,25. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kejadian DM dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang dan pola makan yang tidak baik lebih berpotensi beresiko 25 kali untuk menderita DM. Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat memperbaiki pola makan yang baik untuk mencegah atau mendeteksi dini terjadinya DM khususnya bagi masyarakat yang memiliki riwayat keluarga penderita DM
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG TAHUN 2025 Via Elma; Ana Verena Puspa Rini; M. Suharni
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi merupakan cerminan dari asupan nutrisi seseorang dalam kurun waktu sepanjang siklus kehidupan. Penilaian status gizi balita dapat dilakukan dengan mengukur Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), yang kemudian digunakan untuk mengelompokkan balita ke dalam kategori gizi kurang, normal dan lebih. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahun 2025. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Populasi adalah seluruh anak balita underweight di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahun 2025 yaitu sebanyak 51 orang pada tanggal 5-25 juli 2025. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden dengan pengetahuan ibu cukup sebanyak 30 orang (58,8%) dengan p-value = 2,481, responden dengan pendidikan ibu menengah sebanyak 27 orang (52,9%) dengan p-value = 1,890, responden dengan ibu yang tidak bekerja sebanyak 47 orang (92,2%) dengan p-value = 0,808, responden dengan pendapatan orang tua dibawah UMR sebanyak 31 orang (60,8%) dengan p-value = 0,012, OR = 0,918 CI 95% = 0,0194-4,351. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendapatan orang tua dibawah UMR dengan status gizi kurang pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang tahu 2025. Diharapkan masyarakat terutama kepada ibu yang memiliki balita dapat mencegah status gizi kurang pada balita dengan cara memanfaat kan pangan lokal yang mudah didapatkan, selain itu juga harganya yang relative murah dan bergizi bagi anak balita.
GAMBARAN AKSES INFORMASI GIZI SEIMBANG REMAJA WILAYAH PESISIR DAN DARATAN Ridhoka, M. Berri; Nurtanny, Nurtanny; Roni Ardian; Suharni, Suharni; Ana Verena Puspa Rini; Abul Haitsam; Sandra Harianis; Linda Raniwati; Dewi Erlina Asrita Sari; Mia Rita Sari; Dahlia Murni
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 3: Agustus 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i3.8285

Abstract

Penerapan gizi seimbang pada remaja sangat penting, karena remaja adalah salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap gizi. Hal ini disebabkan karena pada usia ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran akses informasi gizi seimbang pada remaja yang wilayah Pesisir dan Daratan. Metode penelitian adalah obeservasional analitik desain cross sectional dengan 102 responden yang berasal dari Pesisir dan Dararatan. Metode pengambilan sampel adalah random sampling. Akses informasi diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan uji univariat dengan melihat frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mendapat akses informasi gizi seimbang di Pesisir (74%) dan di Daratan (48,08%). Akses informasi di Pesisir dan Daratan sudah cukup baik. Akan tetapi, belum semua tertuju ke informasi gizi seimbang.