Pemikiran pluralisme agama dan pendidikan toleransi beragama menjadi aspek krusial dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis, khususnya di Kota Batu yang kaya akan keberagaman agama dan budaya. Komunitas Gusdurian Kota Batu tampil sebagai gerakan sosial berbasis nilai-nilai pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menekankan pentingnya kemanusiaan, keadilan, dan penghormatan terhadap perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar pluralisme dalam Komunitas Gusdurian Kota Batu dan kontribusi terhadap pendidikan toleransi beragama di kalangan masyarakat lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Dengan menjadikan Kiai, santri, pengurus pondok, alumni, dan masyarakat sebagai subjek penelitian. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan (1) praktik pluralisme Komunitas Gusdurian Kota Batu mengadopsi pendekatan fleksibel, dialogis, dan kontekstual, selaras dengan prinsip andragogi dan pembelajaran transformatif. (2) Komunitas Gusdurian Kota Batu mampu memberikan kontribusi terhadap pendidikan toleransi beragama masyarakat lokal secara signifikan melalui praktik pendidikan luar Sekolah, baik secara non formal seperti ngaji pemikiran Gus Dur serta dialog lintas agama dan secara informal melalui silaturahmi lintas agama. (3) Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program Komunitas Gusdurian Kota Batu menunjukkan adanya transformasi kesadaran kritis dan peningkatan interaksi antaragama, yang pada gilirannya memperkuat modal sosial dan kohesi komunitas.