Terbatasnya akses untuk memenuhi permintaan daging, yang hanya mampu menjangkau masyarakat dalam lingkup kecil serta belum ada diversifikasi produk yang dihasilkan selain karkas ayam kampung dan DOC (Daily Old Chick), membuat Asosiasi Peternak Ayam Kampung Singaparna Indonesia (APAKSI) sulit untuk berkembang. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh APAKSI dengan meningkatkan efisiensi pemeliharaan ayam, memperluas akses pasar, dan pengembangan produk. Program ini dirancang untuk membantu peternak ayam dalam mengoptimalkan pengelolaan pakan dengan memperkenalkan teknologi pakan fermentasi dan pembuatan pakan pellet, yang akan mengurangi biaya pakan dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, program ini akan membantu peternak dalam diversifikasi produk, seperti produk olahan ayam, serta memperluas jangkauan pasar melalui pengemasan, pendaftaran merek, dan platform e-commerce. Program ini juga akan memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan untuk membantu peternak memantau arus kas, mengontrol biaya, dan memastikan keberlanjutan usaha mereka. Hasil yang diharapkan termasuk peningkatan praktik budidaya ayam, pembuatan pakan mandiri, diversifikasi produk, akses pasar yang lebih luas, dan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi peternak dengan meningkatkan pendapatan mereka, mengurangi ketergantungan pada pakan komersial, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama Zero Hunger, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan ekonomi.