Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MISKONSEPSI DALAM MEMAHAMI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Aisyah Putri Simanjuntak; Monica Dina Rosari Sihite; Cindy Ramadhani; Sahru Ramadhan; Jesica Dhea Chyntia; Bungaria Elisabeth Hutasoit; Wingston Leonard Sihombing
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 In Process
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.33346

Abstract

Barisan dan deret aritmatika merupakan salah satu materi penting dalam kurikulum matematika SMA yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memiliki penerapan praktis dalam kehidpuan sehari-hari, seperti perhitungan bunga tunggal, anuitas, dan proyeksi pertumbuhan penduduk. Namun, dalam praktik pembelajaran, banyak siswa mengalami kesulitan memahami konsep dasar ini sehingga memunculkan berbagai miskonsepsi. Kesalahan yang sering muncul antara lain menyamakan barisan dengan deret, salah subtitusi rumus suku ke-n, keliru menentukan tanda beda (positif atau negatif), serta penggunaan rumus jumlah n suku pertama yang tidak sesuai dengan konteks. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji kesalahan umum dalam memahami barisan dan deret aritmatika. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menelaah Modul Matematika Umum Kelas XI Barisan dan Deret terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2020) sebagai rujukan utama. Analisis dilakukan dengan cara meninjau defenisi, rumus, contoh soal, serta latihan yang tersedia dalam modul, kemudian mengelompokkan potensi miskonsepsi yang sering dialami siswa. Hasil kajian menunjukkan bahwa miskonsepsi paling banyak terjadi pada tahap dasar, yaitu saat siwa membedakan antara barisan (urutan bilangan) dengan deret (penjumlahan suku-suku), serta dalam penggunaan rumus matematika secara konsisten. Kesalahan dalam menafsirkan soal cerita juga menjadi faktor dominan yang yang memengaruhi rendahnya kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep aritmatika pada permasalahan nyata. Dengan demikian, pemahaman yang benar mengenai konsep dasar dan latihan intensif dalam soal kontekstual sangat diperlukan untuk meminimalisir miskonsepsi.
Analisis Faktor Rendahnya Minat Belajar Matematika Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Sahru Ramadhan; Onece Erfina Azhara; Resti Komala Sari
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan bagaimana upaya guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika di desa Padang pelawi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitiatif. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa faktor rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika sebagai berikut Faktor Internal siswa dapat ditunjukan dengan kurangnya rasa suka siswa terhadap mata pelajaran matematika dan beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, perhatian siswa yang masih rendah terhadap pembelajaran matematika, serta rendahnya perstasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Faktor rendahnya minat belajar siswa juga berasal dari faktor eksternal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa cara guru dalam mengajar masih monoton dan jarang menggunakan media pembelajaran pada saat pembelajaran matematika. Selain dari cara guru mengajar juga dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang tua yang dirasa kurang tepat ketika terhadap siswa. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika sudah cukup baik.