Apriliyani, Sandya Nandika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN PERTANYAAN PEMANTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MARTAPURA Apriliyani, Sandya Nandika; Heri Susanto; Fitri Mardiani
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.34639

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Tantangan pendidikan abad ke-21 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tidak hanya berfokus pada penerimaan informasi, tetapi juga pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan logis dalam setiap pembelajaran. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah di SMAN 1 Martapura masih dominan berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlatih mengembangkan keterampilan berpikir kritis secara optimal, tercermin dari rendahnya partisipasi dalam diskusi maupun penyelesaian soal terbuka. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan pertanyaan pemantik sebagai strategi pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experiment posttest-only control group, melibatkan dua kelas sebagai sampel, yakni kelas eksperimen dengan perlakuan pertanyaan pemantik dan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hasil analisis uji-t menunjukkan adanya perbedaan signifikan rata-rata nilai posttest antara kelas eksperimen (85,00) dan kontrol (74,17), dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Temuan ini menegaskan bahwa pertanyaan pemantik efektif dalam mendorong siswa berpikir lebih logis, analitis, dan reflektif. Sebagaimana ditegaskan oleh Zubaidah (2016), pertanyaan pemantik berfungsi bukan hanya membangkitkan rasa ingin tahu, melainkan juga merangsang keterlibatan siswa untuk mengeksplorasi konsep secara mendalam, mempertanyakan asumsi, serta mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks yang lebih luas. Dengan demikian, penggunaan pertanyaan pemantik dapat dipandang sebagai strategi pembelajaran yang berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, khususnya dalam pembelajaran sejarah.