Hutan Mangrove Tongke-tongke di Kecamatan Sinjai Timur memiliki peran vital dalam ekosistem pesisir dan keberlangsungan kehidupan manusia dan biodiversitas. Namun seiring dengan perkembangan waktu, lahan mangrove di wilayah ini memperoleh ancaman seperti degradasi lingkungan, peningkatan aktivitas manusia, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menilai kualitas lahan mangrove di hutan mangrove Tongke-tongke, Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai untuk memahami dampak degradasi dan risiko yang mengancam ekosistem ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis data berbasis GIS dengan menggunakan citra Landsat 8 OLI serta 3 parameter penentu kualitas lahan yaitu penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, dan ketahanan tanah terhadap abrasi. Teknik analisis penggunaan lahan dilakukan dengan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification), kerapatan vegetasi ditentukan dari nilai Indeks Vegetasi Ternormalisasi (NDVI), sedangkan ketahanan tanah terhadap abrasi diperoleh melalui klasifikasi jenis tanah, yang selanjutnya diproses dengan metode tumpang tindih berbobot (weighted overlay) menggunakan ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan mangrove di Hutan Mangrove Tongke-tongke mengalami tingkat kerusakan yang cukup serius dimana 24,8% (5,5 hektar) lahan mangrove dalam kondisi rusak berat, 67,6% (15 hektar) dalam kondisi rusak dan hanya 7,6% (1,7 hektar) yang kondisinya baik, sehingga perlu adanya kebijakan untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah ini guna mengembalikan kelestarian mangrove di Hutan Mangrove Tongke-tongke.