Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN FRACSEAL DAN CaCO3 PADA HPWBM UNTUK MENCEGAH TOTAL LOST CIRCULATION PADA SUMUR XY1 Lemuyaq, Guis Pangeran; Ulfah, Baiq Maulinda; Rahman, Muhammad Rizqie Fathan
PETROGAS: Journal of Energy and Technology Vol 7, No 2 (2025): OCTOBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi MIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58267/petrogas.v7i2.197

Abstract

Drilling mud is a crucial element factor in the drilling process, serving to clean cuttings also resolve downhole issues. High-Performance Water-Based Mud (HPWBM) is a significant advancement, utilizing polyamine to inhibit water absorption in shale and clay formations while offering ecological and economic benefits. A major challenge in drilling is lost circulation, where mud flows into formation gaps due to pressure differentials or formation characteristics. This study focuses on an HPWBM innovation using Calcium Carbonate CaCO3 and Fracseal as Lost Circulation Materials (LCM) to treat total lost circulation. CaCO3 and Fracseal act as effective plugging agents for fractures and pores. The objective is to analyze the performance of this system by evaluating the changes in rheological properties and the effectiveness of Fracseal dosages across different well sections, specifically the 17-1/2", 12-1/4", and 8-1/2" holes. The results demonstrate that this innovative mud system effectively restores wellbore stability and prevents severe mud loss, offering a viable solution that enhances safety, efficiency, and provides potential cost savings in oil and gas drilling operations.
Karakterisasi Kitosan dari Kulit Udang sebagai Biopolimer Ramah Lingkungan untuk Aplikasi Enhanced Oil Recovery Ma'arif, Muhammad Syaiful nur; Rahman, Muhammad Rizqie Fathan; Ulfah, Baiq Maulinda; Suprayitno, Abdi
PETROGAS: Journal of Energy and Technology Vol 7, No 2 (2025): OCTOBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi MIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58267/petrogas.v7i2.201

Abstract

Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan metode penting untuk meningkatkan perolehan minyak, khususnya seiring dengan tuntutan praktik industri migas yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi kinerja kitosan dari limbah kulit udang sebagai biopolimer ramah lingkungan untuk aplikasi EOR, dengan fokus pada stabilitas dalam air formasi bersalinitas tinggi dan karakteristik adsorpsinya pada media batuan. Metode yang digunakan meliputi uji kompatibilitas visual dan uji adsorpsi sistem batch, di mana larutan kitosan dengan variasi konsentrasi (5.000–15.000 mg/L) diuji pada salinitas 10.000 dan 20.000 mg/L NaCl menggunakan pasir silika 40 mesh sebagai media berpori. Konsentrasi larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan larutan kitosan stabil secara visual tanpa membentuk endapan pada seluruh variasi konsentrasi dan salinitas. Nilai adsorpsi meningkat seiring kenaikan konsentrasi dan salinitas, dengan maksimum 14,13 mg/g pada salinitas 20.000 mg/L, yang disebabkan oleh interaksi elektrostatik dan efek charge screening. Temuan ini mengindikasikan bahwa kitosan berpotensi besar sebagai biopolimer EOR yang efektif dan berkelanjutan, dengan stabilitas tinggi pada kondisi salinitas serta sifat adsorpsi yang mendukung peningkatan efisiensi penyapuan minyak.
Analisis Adapter Flange 13-5/8" [5.000 psi] BX 160 × 13-5/8" [10.000 psi] BX 159 pada Blow Out Preventer Santung, Andrey Anastasie; Firdaus, Firdaus; Widodo, Deny Fatryanto Edyzoh Eko; Kurmasela, Apriliano Alfa; Manik, Nijusiho; Rahman, Muhammad Rizqie Fathan; Darmiyati, Iin
Indonesian Research Journal on Education Vol. 1 No. 3 (2021): irje 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v1i3.2594

Abstract

Proses pemboran minyak menghadapi risiko kick—masuknya fluida formasi ke kolom bor—yang berpotensi memicu blowout. Sistem Blowout Preventer (BOP) mengandalkan adaptor flange 13- 5/8” berkapasitas 5.000 psi dan 10.000 psi sebagai antarmuka penahan tekanan. Penelitian ini menganalisis desain flange melalui evaluasi ketebalan minimum, area kritis, dan validasi material. Metode analitis berbasis standar American Petroleum Institute (API) menghitung tekanan desain (67.500 psi) dan kekuatan material (84.324 psi), menghasilkan margin keamanan 25%. Simulasi ketebalan minimum flange 13-5/8” menunjukkan ketebalan desain teoritis 0.529” (dipengaruhi tekanan internal dan tegangan izin material), sedangkan ketebalan aktual 0.419” tetap memenuhi safety factor. Analisis area kritis pada flange 5.000 psi mengidentifikasi konsentrasi tegangan di dua lokasi: 2.58” (daerah transisi geometri) dan 1.20” (sekitar bolt hole), yang direkomendasikan untuk dioptimalkan melalui fillet radius. Studi membuktikan desain flange memenuhi integritas struktural untuk kedua level tekanan, dengan ketebalan aktual lebih rendah akibat pendekatan konservatif persamaan Barlow. Hasil ini memvalidasi efisiensi material dan geometri komponen tekanan tinggi, mengurangi risiko kegagalan katastropik selama operasi pemboran. Implikasi praktisnya mencakup penguatan desain berbasis simulasi tegangan dan optimasi lokal pada area rentan, menjamin keandalan sistem BOP dalam skenario tekanan ekstrem.