Latar Belakang: Kondisi kegawatdaruratan medis pada anak dapat terjadi kapan dan dimana saja. Salah satu kondisi kegawatdaruratan yang paling sering terjadi pada anak adalah tersedak akibat masuknya benda asing ke saluran respirasi. Keadaan tersebut memerlukan pertolongan yang baik dan benar serta harus segera ditangani sebelum pasien dibawa kerumah sakit untuk perawatan selanjutnya. Kondisi tersedak yang tidak dtangani dengan segara dapat mengakibatkan kematian. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan orang dewasa memberikan pertolongan karena kurang pengetahuan serta ketidakmampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban tersedak. Tujuan: Peningkatan pengetahuan ibu anak melalui penyuluhan tentang pemberianpertolongan pertama pada anak yang tersedak. Metode: Pengabdian menggunakan metode Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Participatory Learning and Action yang dilakukan dengan tahapan pre-test, ceramah interaktif dan tanya jawab, video prosedur pelaksanaan dan demonstrasi, serta post test. Peserta berjumlah 20 orang yang dilakukan di Desa Bonthiing. Hasil: Berdasarkan hasil post test pada kuesioner yang diberikan oleh tim PKM setelah diberikan penyuluhan dan praktik demonstrasi pemberian pertolongan pertama pada anak yang tersedak, diperoleh hasil yaitu peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan menjadi sebasar 60%. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan pengetahuan dan kesiapan ibu dalam merespons keadaan darurat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesempatan bertahan hidup anak-anak dalam situasi darurat yang tidak terduga