Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pengaplikasian Air Limbah Lele dan Pupuk NPK Terhadap Tanaman Cabai Rawit (Capsicum annuum) Hardyanto, Mohamad David Wahyu; Yuliana, Anggi Indah; Qomariah, Umi Kulsum Nur
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol. 7 No. 4 (2025): November 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v7i4.1582

Abstract

Indonesia adalah negara agraris dengan kekayaan keanekaragaman tanaman, terutama di sektor pertanian. Pada saat ini, industri pertanian masih banyak mayoritas yang menggunakan pupuk anorganik oleh karena itu solusi untuk meminimalisir penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, yakni dengan memanfaatkan pupuk organik. Air limbah budidaya ikan lele memiliki potensi untuk dikembangkan, tetapi masih jarang yang memanfaatkanya, dan jika dikombinasikan dengan menggunakan pupuk NPK dalam dosis optimal, maka dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai secara signifikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor utama, yaitu air limbah lele (faktor N) dan pupuk NPK (D). perlakuan air limbah lele terdiri dari 5 taraf yakni, N0 (tanpa perlakuan), N1 (limbah lele 100 ml), N2 (limbah lele 200 ml), N3 (limbah lele 300 ml), N4 (limbah lele 400 ml) dan pupuk NPK terdiri dari 3 taraf yakni D0 (tanpa perlakuan), D1 (pupuk NPK 5 g), D2 (pupuk NPK 10 g). dengan demikian, terdapat total 15 kombinasi dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova dan apabila ada perbedaan yang nyata maka harus dilakukan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan faktor air limbah lele (N) berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah buah. Perlakuan N3 dan N4 menghasilkan jumlah buah terbanyak. Faktor pupuk NPK (D) berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah tanaman. Perlakuan D1 menghasilkan bobot terberat. Adapun interaksi air limbah lele dan pupuk NPK, berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan jumlah buah. (N3D1) dan (N4D1) menghasilkan jumlah buah terbanyak.