Dina Haryati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 BINJAI Dina Haryati; Haryati, Dina; Hamdani, M. Rizqi Febri; Mardiati, Mardiati
Muallimun : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keguruan Vol 4 No 2 (2024): MUALLIMUN
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/muallimun.v4i2.10501

Abstract

This study aims to analyze the implementation of transformational leadership by the principal in improving learning quality at SMA Negeri 2 Binjai. The research is grounded in the understanding that the principal serves as an agent of change who fosters an innovative, collaborative, and quality-oriented learning culture. A descriptive qualitative approach was employed, using observation, in-depth interviews, and documentation as data collection techniques. The research subjects included the principal, teachers, and students as key informants. The findings reveal that the principal practices transformational leadership through four core dimensions: idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individualized consideration. The principal acts as a moral role model committed to the school’s vision of quality improvement, encourages teachers to think creatively, and provides personal support for their professional growth. This leadership approach has positively influenced teacher participation, instructional innovation, and student learning motivation. The study concludes that transformational leadership significantly contributes to creating a conducive and quality-oriented learning environment. The implication suggests that school leadership practices should emphasize participatory and inspirational approaches, while it is recommended that principals continue to strengthen collaborative and innovative cultures to address the challenges of educational quality in the digital era.
Peningkatan kapasitas aparatur desa melalui sosialisasi dan focus group discussion (FGD) pengelolaan dana desa yang bersih dari tindak pidana korupsi pada aparatur desa di Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Emilia Susanti; Dona Raisa Monica; Dina Haryati; Fristia Berdian Tamza
Jurnal Sumbangsih Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Sumbangsih (In Process)
Publisher : LPPM Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsh.v3i2.92

Abstract

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa dan desa Adat yang disalurkan melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan,serta pemberdayaan masyarakat desa. Dasar hukum pemberian dana desa adalah UU No 6 tahun 2014 dan PP No 60 tahun 2014 tentang dana desa. Dalam pengelolaan dana desa peran aparatur desa sangat dibutuhkan, aparatur desa harus mampu mengalokasikan dana desa sesuai dengan urgensi dan kepentingan desa. Namun dalam implementasinya pengelolaan dana desa oleh aparatur desa berpotensi menimbulkan perbuatan korupsi. Sasaran pada pengabdian ini adalah aparatur desa Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus dalam rangka meningkatkan kapasitas aparatur desa melalui sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) yang tujuan akhirnya adalah agar aparatur desa di Kecamatan Kota Agung mengetahui aspek hukum pidana khususnya tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana desa; meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam pengelolaan dana desa yang bersih dari tindak pidana korupsi dan mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan tindak pidana korupsi pada pengelolaan dana desa. Adapun mitra yang terlibat pada penyuluhan hukum ini yaitu Polres Tanggamus, Kejaksaan Tinngi Lampung, Pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus yang berwenang dalam peningkatan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan dana desa yang bersih dari tindak pidana korupsi.