Perawat perioperatif di ruang bedah menghadapi tuntutan kerja yang berat, termasuk berdiri lama, memindahkan pasien, serta menjalani jadwal operasi yang padat. Beban kerja yang berlebih menjadi salah satu faktor risiko terjadinya keluhan musculoskeletal disorders yang dapat berdampak terhadap penurunan kualitas pelayanan keperawatan serta menurunkan kenyamanan dan keselamatan kerja. kajian ini diberdayakan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada perawat perioperatif di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Kajian ini diimplementasikan dalam bentuk kajian berjenis kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan retrospektif. Sampel sebanyak 32 perawat dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner beban kerja dan kuesioner musculoskeletal disorders berdasarkan The Pain and Distress Scale. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman karena data berskala ordinal. Sebagian besar responden (59,4%) memiliki beban kerja sedang, dan mayoritas (62,5%) mengalami keluhan musculoskeletal disorders sedang. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dan keluhan musculoskeletal disorders (p = 0,005), dengan koefisien korelasi r = 0,486 yang menunjukkan hubungan sedang dan arah korelasi positif, artinya semakin tinggi beban kerja, maka semakin tinggi pula tingkat keluhan musculoskeletal disorders. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan keluhan musculoskeletal disorders pada perawat perioperatif.