<![CDATA[Proses menua pada lansia menyebabkan penurunan sistem muskuloskeletal yang mempengaruhi peningkatan risiko jatuh. Penurunan kekuatan otot tungkai bawah merupakan salah satu perubahan akibat penuaan yang menimbulkan dampak negatif seperti meningkatkan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Juni 2023. Sampel penelitian adalah lansia di Banjar Silungan, Lodtunduh, Ubud, Gianyar dengan jumlah 30 sampel yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Peneliti melakukan anamnesis dan pemeriksaan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian mengukur kekuatan otot tungkai bawah menggunakan Leg Dynamometer dan risiko jatuh menggunakan Berg Balance Scale. Analisis data menggunakan uji Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p=0,000) dengan nilai korelasi r=0,387 antara kekuatan otot tungkai bawah dengan risiko jatuh pada lansia. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai bawah berpengaruh terhadap risiko jatuh pada lansia di Banjar Silungan, Lodtunduh, Ubud, Gianyar. Implikasi praktis dari temuan ini adalah perlunya tenaga kesehatan, khususnya fisioterapis, mengembangkan program intervensi latihan penguatan otot tungkai bawah berbasis komunitas untuk menurunkan risiko jatuh. Rekomendasi intervensi meliputi progressive resistance training, balance exercise, dan functional mobility training yang disesuaikan dengan kapasitas fisik lansia.]]>
