<![CDATA[The Integrated Academic Information System (SIAT) at Universitas Negeri Gorontalo has been widely used to support academic activities, but issues such as slow performance under heavy load, data security risks, and inconsistent interface design remain. Previous studies on academic information systems often focus on limited quality aspects or rely on single evaluation tools, leaving a research gap in providing a comprehensive quality assessment. This study aims to evaluate SIAT using the ISO/IEC 25010 standard with multi-tool approach, offering a replicable framework for system evaluation across higher education institutions. A quantitative descriptive method was applied, combining expert judgment for Functional Suitability, GTMetrix for Performance Efficiency, PowerMapper for Compatibility, SUS for Usability (30 respondents), WAPT for Reliability, Acunetix for Security, Land’s instrument for Maintainability, and cross-device/browser testing for Portability. The results show high scores in Functional Suitability (97.3%), Performance Efficiency (95.4%), Reliability (99.6%), and Portability (100%). Usability scored 68 (marginally acceptable), while Security revealed severe vulnerabilities, and Maintainability was hindered by interface inconsistencies and lack of formal testing. This research not only to evaluating SIAT but also to introducing a replicable multi-tool evaluation framework based on ISO/IEC 25010, which can inform improvements in similar systems at other universities.Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) di Universitas Negeri Gorontalo telah digunakan untuk mendukung aktivitas akademik, namun masih menghadapi masalah seperti kinerja yang lambat pada beban tinggi, kerentanan keamanan, dan inkonsistensi antarmuka. Penelitian sebelumnya umumnya hanya menilai sebagian aspek kualitas atau menggunakan satu alat uji, sehingga menimbulkan kesenjangan penelitian dalam penyediaan evaluasi kualitas yang menyeluruh. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi SIAT berdasarkan standar ISO/IEC 25010 dengan pendekatan multi-tool, serta menawarkan kerangka evaluasi yang dapat direplikasi untuk sistem serupa di perguruan tinggi lain. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan kombinasi berbagai instrumen: penilaian ahli untuk Functional Suitability, GTMetrix untuk Performance Efficiency, PowerMapper untuk Compatibility, SUS untuk Usability (30 responden), WAPT untuk Reliability, Acunetix untuk Security, instrumen Land untuk Maintainability, serta pengujian lintas perangkat/browser untuk Portability. Hasil penelitian menunjukkan SIAT unggul pada Functional Suitability (97,3%), Performance Efficiency (95,4%), Reliability (99,6%), dan Portability (100%). Usability memperoleh skor 68 (cukup), sementara Security menunjukkan kerentanan tinggi, dan Maintainability masih terbatas karena inkonsistensi tampilan serta belum adanya pengujian formal. Penelitian ini tidak hanya dalam evaluasi SIAT, tetapi juga melalui pengusulan kerangka evaluasi multi-tool berbasis ISO/IEC 25010 yang dapat direplikasi dan bermanfaat untuk peningkatan sistem informasi akademik di universitas lain.]]>
