Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh frekuensi hybrid working, autonomi kerja, dan kompetensi digital terhadap kinerja operasional karyawan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada perubahan sistem kerja pasca-pandemi dan tuntutan transformasi digital di sektor kesehatan yang menuntut efisiensi dan adaptabilitas tinggi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif asosiatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner tertutup kepada 190 responden. Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda menggunakan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen, yaitu frekuensi hybrid working, autonomi kerja, dan kompetensi digital, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional, dengan nilai R Square sebesar 0,533. Secara parsial, ketiga variabel juga memiliki pengaruh signifikan, dengan frekuensi hybrid working sebagai variabel yang paling dominan. Temuan ini menegaskan pentingnya penerapan sistem kerja fleksibel, pemberian otonomi fungsional, dan penguatan literasi digital dalam mendukung efektivitas dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam pengembangan manajemen operasional berbasis teknologi dan fleksibilitas kerja di lingkungan rumah sakit modern. Kata Kunci: hybrid working, autonomi kerja, kompetensi digital, kinerja operasional, rumah sakit