Penyelesaian masalah matematika memerlukan proses berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan sebuah proses berpikir dengan melibatkan pemahaman yang mendalam untuk memecahkan masalah. Faktanya kemampuan berpikir kritis siswa SMP di Indonesia masih tergolong rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa berbeda-beda, salah satunya dipengaruhi oleh gaya kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pokok bahasan aritmatika sosial dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD) di kelas VII MTs. Negeri 3 Mataram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 2 siswa yang bergaya kognitif FI dan 2 siswa yang bergaya kognitif FD. Instrumen penelitian terdiri dari Group Embedded Figures Test (GEFT), tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara. Indikator berpikir kritis yang digunakan yaitu FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity dan Overview). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Siswa dengan gaya kognitif FI dapat mengerjakan soal kemampuan berpikir kritis dengan benar dan lengkap, 2) Siswa dengan gaya kognitif FD dalam mengidentifikasi jawaban tidak lengkap, sedikit kesulitan menuliskan jawaban padahal mampu memberikan kejelasan terkait istilah/definisi. Oleh karena itu, siswa yang memiliki gaya kognitif FI mampu memenuhi semua indikator berpikir kritis FRISCO, sedangkan siswa yang memiliki gaya kognitif FD mampu memenuhi empat dari enam indikator berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Situation dan Clarity. Â