Kecakapan  abad  ke-21  menuntut  peserta  didik  untuk  dapat  mengikuti perkembangan zaman yang penuh tantangan. Salah satu persyaratan untuk mewujudkan kecakapan abad ke-21 adalah kemampuan literasi peserta didik. Salah satu kemampuan literasi yang harus dimiliki peserta didik yaitu numerasi. Berdasarkan hasil study PISA mengatakan kemampuan numerasi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah. Peserta didik Indonesia berada pada peringkat 72 dari 79 negara peserta tes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental Design dengan pendekatan The Non-Equivalent Group Design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas IV SDN 1 Sigar Penjalin yang berjumlah 44 siswa, sampel dipilih menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan lembar observasi terkait pelaksanaan langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, uji N-Gain, dan Effect Size. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan df 42. Selain itu, nilai thitung sebesar 4,346 dan ttabel sebesar 2,018. Karena thitung (4,346) ≥ ttabel (2,018), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Experiential Learning memiliki pengaruh terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin.