Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Krisis Kesantunan Masyarakat Indonesia dalam Sosial Media Tiktok pada Postingan Kolom Komentar Fujianti Utami: Studi Kasus Pelanggaran Maksim Kesantunan Khotimah, Yuni Nurul; Armariena, Dian Nuzulia; Murniviyanti, Liza
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.545

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah krisis kesantunan masyarakat indonesia dalam media sosial TikTok pada postingan kolom komentar fujianti utami studi kasus pelanggaran maksim kesantunan. Krisis kesantunan ini diteliti untuk mengangkat permasalahan kesantunan masyrakat indonesia terutama di media sosial TikTok. TikTok memilikin dampak  yang signipikan terhadap budaya komunikasi di  masyrakat indonesia salah satunya adalah fenomena krisis kesantunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan krisis kesantunan masyrakat Indonesia terutama di media sosial TikTok. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Leech yang terdiri dari sepuluh maksim kesantunan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif Deskriptif.  sedangkan sumber data yang digunakan penelitian ini ialah Vidio postingan TikTok Fujianti yang dianggap melanggar prinsip kesantunan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi. Metode simak. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini wujud penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam komentar akun TikTok Fujianti Utami pada bulan Desember-April 2024 telah ditemukan pelanggaran maksim kesantunan berjumlah 30 komentar dengan 5 komentar melanggar maksim kearifan, 4 komentar melanggar maksim kedermawanan, 6 komentar melanggar maksim pujian, 3 komentar melanggar maksim kerendahan hati, 3 komentar melanggar maksim kesepakatan, 4 komentar melanggar maksim simpati dan 5 komentar melanggar maksim perasaan di tiktok.