Sonianto, Wawan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFISIENSI PENYALURAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TRINSING KABUPATEN BARITO UTARA Sandy, Fahri; Suyanto, Hendro; Sonianto, Wawan
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Daerah Irigasi Trinsing merupakan jaringan irigasi tua yang terdapat di Kabupaten Barito Utara yang memiliki luas pelayanan ± 687 ha. Daerah Irigasi Trinsing merupakan jaringan irigasi sistem terbuka dan terdapat suatu bendung tetap sebagai peninggi muka air yang mengairi daerah persawahan maupun perkebunan milik penduduk setempat. Dalam pelaksanaan pemberian air irigasi, jumlah air yang digunakan harus cukup untuk disalurkan ke setiap saluran sampai ke petakan sawah. Saluran pembawa memiliki peran yang sangat penting dalam menyalurkan air yang ada pada bendung Trinsing sesuai dengan kebutuhan sehingga, perlu dilakukan kajian efisiensi penyaluran air irigasi di daerah irigasi Trinsing Kabupaten Barito Utara. Efisiensi irigasi didefinisikan sebagai angka perbandingan dari jumlah air irigasi nyata yang terpakai untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman terhadap jumlah air yang keluar dari pintu pengambilan (intake). Efisiensi pemberian air irigasi adalah istilah umum yang dapat diterapkan pada pelaksanaan pemberian air irigasi dalam bentuk kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase terhadap jumlah air yang tersedia. Maksud dari konsep efisiensi tersebut adalah untuk menunjukan sampai di mana peningkatan dapat dilakukan yang akan menghasilkan pemberian air irigasi yang lebih efisien.Hasil dari pengukuran efisiensi terhadap saluran pembawa di daerah irigasi Trinsing dengan megukur debit masuk dan debit keluar pada saluran dengan menggunakan metode pelampung menunjukan rata-rata debit yang mengalir pada saluran sekunder kiri dan saluran sekunder kanan masing-masing sebesar 0,032 m3/dtk  dan 0,267 m33) /dtk dengan efisiensi pada saluran sekunder kiri rata-rata sebesar 72,29% artinya kehilangan air yang terjadi adalah sebesar 27,71% sedangkan efisiensi saluran sekunder kanan rata-rata sebesar 54,39% artinya kehilangan air yang terjadi adalah sebesar 45,61%. Berdasarkan nilai efisiensi pada masing-masing saluran diperoleh efisiensi secara keseluruhan sebesar pada 63,65% dan kehilangan air yang terjadi adalah 36,35%. Ini menunjukan bahwa nilai efisiensi adalah di bawah rata-rata. Kata Kunci: Daerah Irigasi Trinsing, Debit, Efisiensi Penyaluran Air, Kehilangan Air
PENGARUH VARIASI TINGGI TABUNG UDARA (AIR CHAMBER) TANPA KONTRAKSI BENTUK PENAMPANG TERHADAP EFISIENSI KERJA HIDRAULIC RAM PUMP Saputra, Raden Haryo; Sonianto, Wawan; Barnabas, Victor
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Sumber energi dari hidraulik ram pump berasal dari proses perubahan energi kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik yang menimbulkan efek hentakan air (water hammer) sehingga terjadi perubahan tinggi tekanan dalam pipa. Katup buangan (waste valve) dan katup penghantar (delivery valve) diusahakan terbuka dan tertutup sedemikian rupa secara bergantian, tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa penghantar. Kondisi ini menyebabkan adanya gaya tekan dari pipa pemasukan dan memaksa air untuk mengalir ke pipa pengeluaran dengan tekanan tinggi sehingga mampu dialirkan ke lokasi yang lebih tinggi. Kegiatan diawali dengan pembuatan badan pompa dan komponen-komponen lainnya, seperti tabung udara (air chamber) yang sudah dimodifikasi, katup buangan (waste valve), dan katup penghantar (delivery valve). Selanjutnya,  proses pengambilan data di Laboratorium Hidrologi dan Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya dengan variasi Qinput3) (40 l/mnt, 35 l/mnt, dan 30 l/mnt), ketinggian elevasi debit input Hs atau Z (120 cm, 100 cm, dan 80 cm), serta ketinggian head output Hd atau T (300 cm, 250 cm, dan 200 cm) berdasarkan variasi tinggi tabung udara (35 cm, 50 cm, 70 cm, 90 cm, dan 110 cm). Dari hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variasi tinggi tabung udara (air chamber) tanpa kontraksi bentuk penampang ternyata berpengaruh terhadap efisiensi kerja pompa hidram dengan trend nonlinier dalam arti ada nilai paling optimal. Dari semua tabung udara (air chamber) yang telah diuji mulai dari tabung STD (A), GSX (B), TBC, TBD, dan TBE hanya tabung GSX dengan tinggi 50 cm, diameter 10,16 cm, ketinggian elevasi debit input (Hs) 80 cm, head output (Hd) 200 cm, debit input (Qs), debit hasil (Qd) 5.86 l/mnt, dan debit waste valve (Qw) 26,47 l/mnt merupakan tabung yang paling optimal dengan efisiensi 11,72%.  Kata kunci:  Tabung udara, beda elevasi debit input, efisiensi Pompa Hidram.