Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Kantor Kepolisian Resor Kabupaten Banyuasin Putri, Nadya Andriani; Wahyudi, Arie; Harokan, Ali
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3184

Abstract

Diabetes melitus tipe II merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat, dengan prevalensi yang diproyeksikan mencapai 783 juta pada tahun 2045. Personel kepolisian merupakan kelompok okupasi berisiko tinggi mengalami diabetes akibat stres pekerjaan dan gaya hidup. Di Kantor Kepolisian Kabupaten Banyuasin, kasus diabetes melitus tipe II meningkat dari 56 orang (2022) menjadi 63 orang (2024). Tujuan: Menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe II di kalangan anggota Kepolisian Resor Kabupaten Banyuasin tahun 2025. Metode penelitian ini menggunakan desain case-control dengan 126 responden (63 kasus dan 63 kontrol). Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan data sekunder laporan kesehatan. Analisis data menggunakan uji Chi Square untuk analisis bivariat dan regresi logistik berganda untuk analisis multivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara usia >45 tahun (OR=289,7; p=0,000), pola tidur kurang (OR=0,25; p=0,000), IMT tidak normal (OR=0,02; p=0,000), hipertensi (OR=3,18; p=0,000), merokok (OR=21,10; p=0,000), dan aktivitas fisik kurang (OR=47,26; p=0,000) dengan kejadian diabetes melitus tipe II. Analisis multivariat mengidentifikasi tiga faktor dominan: usia >45 tahun (OR=530,376), IMT normal sebagai faktor protektif (OR=0,044), dan aktivitas fisik kurang (OR=27,962). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu usia >45 tahun memiliki IMT tidak normal, dan aktivitas fisik kurang merupakan faktor dominan kejadian diabetes melitus tipe II pada anggota kepolisian. Program pencegahan perlu difokuskan pada manajemen berat badan dan peningkatan aktivitas fisik, terutama pada kelompok usia >45 tahun.