Khasanah, Usfahtul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Keberhasilan Pengobatan (Treatment Success Rate) Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jatisampurna, Bekasi : Description of Treatment Success Rate for Pulmonary Tuberculosis at Jatisampurna Community Health Center, Bekasi Khasanah, Usfahtul; Junadi, Purnawan; Mizan, Syaiful
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 1: JANUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i1.4379

Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis Paru merupakan penyakit radang paru yang diperkirakan menginfeksi sepertiga penduduk di dunia, dengan gejala utama yaitu batuk produktif, demam, keringat malam, penurunan berat badan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan capaian keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru. Metode: Metode analisis menggunakan deskrptif statistic dengan menggunakan data sekunder. sampel data berjumlah 77 pasien TB Paru di Puskesmas Jatisampurna yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis menggunakan statistik deskriptif tentang karakteristik jenis kelamin, pekerjaan, usia, status pengobatan, pemeriksaan kontak, status rujukan, tipe diagnosis, riwayat pengobatan, paduan OAT, klasifikasi anatomi, riwayat penyakit, dan pemeriksaan hasil pengobatan. Hasil: Hasil didapatkan bahwa pasien TB Paru yang dinyatakan sembuh hanya sebesar 16.9% dan didominasi dengan status tidak diketahui sebesar 49.4%. Tidak tercapaianya target tersebut dikarenakan adanya faktor tidak dilakukannya pemeriksaan kontak, riwayat pengobatan yang tidak diketahui, dan pasien hanya aktif saat melakukan pemeriksaan pra pengobatan, sedangkan untuk pemeriksaan selanjutnya pasien tidak diketahui statusnya. Kesimpulan: Capaian keberhasilan pengobatan TB Paru di Puskesmas Jatisampurna yang disebabkan oleh faktor pemeriksana kontak, riwayat pengobatan, dan keaktifan pasien melakukan pemeriksaan.