Lapis pondasi jalan, baik lapis pondasi bawah (subbase course), lapis pondasi bawah (base course) adalah lapisan yang mendukung lapis permukaan (surface course). Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas terdiri dari material dominan kerikil, elemen lapis pondasi atas material yang digunakan adalah material ATB (Asphalt Treated Base) atau disebut laston (lapis aspal beton) atas. Komposisi campuran material (batu, pasir dan abu batu) jika dikomposisikan dengan benar akan menghasilkan nilai CBR yang besar. Semakin besar nilai CBR maka semakin kuat lapis pondasi jalan. Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu pengujian pendahuluan dan pengujian utama. Pengujian pendahuluan digunakan untuk mengetahui sifat fisik dari agregat. Sedangkan pengujian utama adalah pengujian CBR dan pemadatan. Nilai CBR merupakan nilai bandingan antara gaya yang diperlukan untuk menekan tanah dengan piston yang berukuran standar (1925 mm²). Persyaratan utama dari lapis pondasi agregat kelas A adalah nilai CBR harus mencapai minimal 90%.Dari tiga lokasi daerah sampel batu yang diambil yaitu batu Palurejo, batu Sibung/Saing dan Tangkiling. Ada 2 daerah yang memenuhi syarat untuk agregat base kelas A yaitu batu Sibung/Saing dan batu Tangkiling. Dari tiga komposisi yang dibuat ada satu komposisi yang memenuhi syarat yaitu komposisi II (60% batu, 30% abu batu, 10% pasir) dengan nilai CBR batu Sibung/Saing 90,50% dan batu Tangkiling 90,33%, sedangkan untuk batu Palurejo tidak memenuhi syarat dengan nilai CBR 77,77%<90%.Kata Kunci: CBR, Pemadatan, Agregat