Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh dari ukuran perusahaan, growth opportunities, dan insentif pajak terhadap konservatisme akuntansi secara parsial dan simultan. Adapun yang menjadi latar belakang penulis ini adalah perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada sektor barang konsumen primer sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder laporan keuangan (annual report) yang telah dipublikasikan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan web resmi dari masing-masing perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan perusahaan sektor barang konsumen primer sub sektor maknaan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018-2022 dengan total 84 perusahaan. Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan total sampel yang diperoleh sebanyak 140 data dari 28 perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi data panel yaitu dengan uji statistik deskriptif, pemilihan model dengan uji chow dan uji Langrange Multiplier (LM), uji asumsi klasik, dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji T, serta uji koefisien determinasi R2 yang diolah dengan bantuan program Eviews versi 12. Hasil uji simultan menunjukan ukuran perusahaan, growth opportunities, dan insentif pajak secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hasil uji parsial menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, growth opportunities tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi, dan insentif pajak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.