Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Baby Gym Melatih Motorik Bayi Dari Usia 3-12 Bulan Di Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat Mokodompit, Hafsia K.N; Gonibala, Alfiana P; Paputungan, Lastri; C. Katili, Nafila; Batadi, Destria R.; Mamonto, Chenita; A.Z Limo, Fadila; Komagian, Nopelia L.V
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan tumbuh kembang merupakan kegagalan untuk tumbuh dan berkembang Dimana  sebenarnya anak tersebut berkembang sesuai dengan usianya tetapi dalam prosesnya mengalangi keterlambatan, salah latu caranya adalah dengan Senam bayi atau baby gym merupakan suatu kumpulan permainan gerakan yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, serta kemampuan motorik bayi secara optimal. Baby gym biasanyan dilakukan pada saat bayi berusia 3-12 bulan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh baby gym terhadap tumbuh kembang bayi. Metode yang digunakan yaitu memberikan informasi mengenai baby gym kepada ibu-ibu yang memiliki bayi usia 3 sampai 12 bulan secara langsung dengan edukasi sekaligus mempraktekan tekniknya Kegiatan juga didukung dengan pemberian leaflet dan brosur yang berisi mengenai informasi dan gambar tentang melatih motorik bayi, Lokasi pelaksanaan di Mogolaing RT4 dan RT5  Kecamatan Kotambagu Barat setelah itu dilakukan pre-test dan post-test sebagai bahan evaluasi. Hasil Setelah dilakukan penyuluhan dan mempraktekan gerakan motoric secara langsung pada bayi ibu sudah bisa mempraktekan langsung dan sudah paham mengenai manfaat, tujuan, dan prosedur pelaksanaan termaksud tahap kerja melatih motoric pada bayi termaksud Manfaat melatih motoric pada bayi dapat melemaskan otot-otot bayi, memperlancar peredaran darah, hubungan saling percaya antara therapist dank lien, ungkapan kasih sayang dan keceriaan, kesimpulan untuk pengabdian ini diharapkan ibu dan bayi rajin datang ke posyandu untuk mengikuti pelayanan pemantauan perkembangan secara berkala sehingga dapat mendeteksi secara dini keterlambatan perkembangan motorik kasar, dan kepada bidan dan tenaga kesehatan lain  untuk memotivasi ibu atau keluarga untuk melakukan senam bayi.
Pemanfaatan Kulit Manggis Sebagai Ramuan Herbal Kesehatan Serta Sebagai Penanganan Limbah Kulit Manggis Di Desa Komangaan Kuna, Moh. Rasyid; Astuti, Windi; Gonibala, Alfiana P; Talamati, Bambang H.; Pobela, Tarisya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3119

Abstract

Kulit mangis mempunyai manfaat yang sangat besar. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui manfaat-manfaat dari kulit manggis tersebut dan bagaimana cara mengolahnya agar dapat dikonsumsi sebagai ramuan herbal kesehatan. Biasanya kulit buah manggis hanya terbuang menjadi sampah di pingiiran rumah. Selain pemandangan yang kotor juga dampak yang lainnya bagi kesehatan lingkungan. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini kami melakukan sosialisasi pengolahan kulit manggis menjadi ramuan herbal kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Komangaan Kabupaten Bolaang Mongondow Kegiatan berupa sosialisasi manfaatan dan proses pengolahan dari kulit manggis. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan, tanya jawab, diskusi, penugasan serta praktik langsung pembuatan minuman ramuan herbal tradisional untuk kesehatan berbasis kulit buah manggis. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini dapat menambah pemahaman masyarakat tentang pentingnya minuman herbal tradisonal dari kulit buah manggis serta menambah kemampuan warga dalam pembuatan minuman alternatif yang menyehatkan Kegiatan berjalan dengan lancar dan baik, serta menunjukkan bahwa peserta sangat puas dengan kegiatan yang dilaksanakan.