Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pemampatan tanah gambut berserat dengan mengkaji kurva hubungan ε vs log t dan kurva hubungan angka pori (e) vs log t dan membandingkan perilaku pemampatan tanah gambut berserat (fibrous peat) yang ditest dengan diberi variasi tahapan pembebanan (rasio pembebanan). Sampel tanah yang diuji berupa sampel tanah gambut terganggu dan gambut tidak terganggu, yang diambil di Daerah Bereng Bengkel Km 35 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.Metode penelitian yang digunakan adalah metode uji laboratorium dengan menggunakan serangkaian test konsolidasi pada tanah gambut berserat (fibrous peat) tak terganggu. Lokasi yang dipilih untuk pengambilan sampel adalah Daerah Bereng Bengkel Km 35. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembebanan bertahap memberikan pengaruh terhadap perilaku pemampatan tanah gambut berserat (fibrous peat). Hasilnya menunjukan bahwa setelah beban diberikan, pemampatan yang terjadi untuk perlakuan rasio 2 dan rasio 3 lebih besar dibandingkan dengan sampel tanah gambut yang diuji dengan rasio 1.Untuk sampel yang diberikan perlakuan dengan rasio 1 mengalami penurunan kadar air sebesar: 36,854% dan pengecilan angka pori sebesar: 54,327%, untuk sampel dengan perlakuan rasio 2 mengalami penurunan kadar air sebesar: 38,853% dan pengecilan angka pori sebesar 54,804%, sedangkan untuk sampel dengan perlakuan rasio 3 mengalami penurunan kadar air sebesar 57,132 % dan pengecilan angka pori sebesar: 60,800%. Perbedaan perlakuan pembebanan pada masing-masing sampel juga mengakibatkan adanya perbedaan nilai-nilai parameter konsolidasi tanah gambut berserat (fibrous peat). Dari hasil pengujian konsolidasi diperoleh bahwa sampel dengan rasio 2 dan rasio 3 menunjukkan nilai konstanta pemampatan primer (a) dan konstanta pemampatan sekunder (b) yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel rasio 1. Selain itu diperoleh nilai regangan yang lebih besar untuk sampel dengan rasio 2 dan rasio 3 dibandingkan dengan nilai regangan pada sampel dengan rasio 1. Dari pengujian konsolidasi diperoleh faktor kecepatan pemampatan sekunder (λ/b) untuk sampel dengan perlakuan rasio 2 dan rasio 3 nilainya lebih besar dibandingkan dengan rasio 1, hal ini mungkin disebabkan karena pemberian rasio 2 dan 3 pada pembebanan terakhir telah mencapai kecepatan pemampatan yang maksimal.Kata Kunci: Tanah Gambut, Pembebanan, Pemampatan