Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Challenges and Prospects of Integrating Artificial Intelligence Technology in the Implementation of Law No. 17 of 2023 on Health: A Legal and Medical Practice Perspective Islami, Sonia Ayu; Harisi, Rusmina; Fikri, Ahmad Ma'mun
Golden Ratio of Law and Social Policy Review Vol. 5 No. 1 (2025): July - December
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grlspr.v5i1.1695

Abstract

This study explores the challenges and prospects of integrating artificial intelligence (AI) technology into the implementation of Indonesia’s Law No. 17 of 2023 on Health, from both legal and medical practice perspectives. Although the law represents a significant effort to modernize healthcare regulations in line with global developments, it has been criticized for being drafted hastily and for its lack of attention to emerging technologies such as AI. Similarly, Government Regulation (PP) No. 28 of 2024, which serves as an implementing regulation of Law No. 17 of 2023, provides little clarification regarding AI-related provisions. The study identifies several major challenges in AI adoption, including regulatory and legal constraints, technical and infrastructural limitations, and ethical and data privacy concerns. Conversely, the prospects of AI integration within the health sector include potential gains in efficiency and diagnostic accuracy, innovations in HealthCare delivery, and increased support from both governmental and private sectors. Furthermore, insights from legal practitioners and medical professionals are analyzed to present a holistic understanding of AI implementation in Indonesia’s healthcare system. The findings suggest that AI holds substantial potential to transform Indonesia’s healthcare sector; however, its success depends on the establishment of a specific, comprehensive, and adaptive regulatory framework. Accordingly, this study recommends the formulation of supportive policies and regulations, strategies to address existing barriers, and directions for future research on AI in healthcare.
Intermittent Fasting In Indonesian Hemodialysis Patients Islami, Sonia Ayu; Nugroho, Darmandaru
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10150

Abstract

Puasa intermittent fasting pada pasien hemodialisis masih belum memiliki panduan yang jelas, terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim dan memiliki kewajiban berpuasa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pengaruh puasa Ramadan pada pasien hemodialisis di Indonesia terhadap fluktuasi hemoglobin, tekanan darah, dan berat badan. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan pendekatan cross-sectional. Partisipan penelitian adalah seluruh pasien hemodialisis rutin di salah satu Rumah Sakit di Jawa Timur sebanyak 44 pasien. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pasien untuk mengumpulkan data demografi, riwayat penyakit, status nutrisi, dan durasi hemodialisis. Selain itu, data akan diperoleh melalui pengamatan langsung selama proses hemodialisis dan pengukuran parameter klinis seperti Tekanan Arteri Rata-rata (MAP/mean arterial pressure) (mmHg), Kenaikan Berat Badan Inter-dialisis (IDWG/inter-dialytic weight gain) (kg) dan Hemoglobin (g/dL). Partisipan penelitian akan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok yang berpuasa penuh, kelompok yang berpuasa, kecuali saat HD, dan kelompok yang tidak berpuasa. Data akan dianalisis secara deskriptif dan analitik sederhana untuk mengevaluasi pengaruh puasa pada parameter klinis pasien hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tekanan arteri rata-rata dan kenaikan berat badan antara ketiga kelompok pasien berdasarkan status puasa selama sesi hemodialisis. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam kenaikan hemoglobin antara kelompok pasien yang tidak berpuasa, berpuasa kecuali saat HD, dan berpuasa penuh setelah berpuasa selama 30 hari. Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan dapat dilakukan dengan aman oleh pasien hemodialisis di Indonesia tanpa risiko yang signifikan terhadap fluktuasi hemoglobin dan kenaikan berat badan inter-dialisis. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan partisipan dan parameter pemantauan yang lebih banyak untuk mengonfirmasi hasil ini.