Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TENTANG KENAKALAN REMAJA (NARKOBA DAN\ HIV/AIDS) Na’mah, Lutfia Uli; Zakiyyah, Nuri; Khasanah, Ery Wahidatul; Hermawan, Hermawan; Setiawan, Agung
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja (BKKBN, 2011). Berbagai macam kenakalan remaja yang semakin lama semakin banyak adalah Penyalahgunaan Narkoba. Jumlah penyalahguna narkoba sebesar 1,5% dari populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan 31% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki sebesar 79%, perempuan 21%.Angka kematian (Mortality) pecandu 15.00 orang meninggal dalam 1 tahun. Penyalahgunaan Narkoba sendiri berakibat terhadap kejadian HIV/AIDS. HIV/AIDS dari 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es) dan 70% adalah remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja tentang kenakalan remaja (narkoba dan HIV/AIDS) di SMKN 1 Nusawungu Cilacap. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan post test. Materi yang diberikan meliputi kesehatan reproduksi remaja tentang kenakalan remaja dari penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Jumlah peserta sebanyak 122 siswa yang berumur 16-17 tahun. Media yang digunakan, power point dan film tentang bayaha narkolema (narkotika lewat mata) bagi remaja.Hasil dari pengabdian masyarakat ini, siswa memahami tentang kesehatan reproduksi remaja, kenakalan remaja dan HIV/AIDS. Siswa juga mampu menjelaskan kembali tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja tentang kenakalan remaja (narkoba dan HIV/AIDS) di SMKN 1 Nusawungu Cilacap.
Penyuluhan HIV/AIDS untuk Meningkatkan Pengetahuan terhadap Pencegahan Penularan dan Akibatnya Zakiyyah, Nuri; Triansari, Amelia; Na'mah, Lutfia Uli; Astuti, Dyah Puji
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AIDS merupakan suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun di waktu yang akan datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan baik dari segi fisik maupun segi mental. Meningkatnya kasus HIV/ AIDS di indonesia semakin meluas dan hampir tak bisa dicegah. Jawa Tengah merupakan provinsi di Indonesia yang menempati urutan ke- 5 terbanyak dalam kasus HIV/ AIDS yaitu dengan jumlah 18.038 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Dan Kebumen merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati urutan pertama terbanyak kasus HIV/AIDS yaitu dengan jumlah 132 kasus(Ahmad,2017). Semakin mengerucut Desa Selokerto merupakan salah satu desa dengan kasus HIV/ AIDS terbanyak di Kebumen. Dewasa ini masyarakat belum mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang penderita AIDS semakin meningkat. Selain itu masyarakat juga harus mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penularan dan akibat dari HIV/ AIDS dan pendekatan partisipatif artinya para peserta dituntut aktif dalam mengikuti kegiatan. Kompetensi yang akan dibentuk ditanda dengan indikator peningkatan pengetahuan peserta tentang pencegahan penularan dan akibat dari HIV/ AIDS. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan terhadap pencegahan penularan dan akibat HIV/ AIDS. Lokasi kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di balai Desa Selokerto, Gombong. Sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki berupa ruang pertemuan, audio visual, dan SDM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh banyak pihak terkait seperti tokoh agama dari desa tersebut, kepala desa, dosen STIKES Muhammadiyah Gombong. Secara komulatif dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan HIV/ AIDS untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pencegahan penularan dan akibatnya, telah menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman di kalangan masyarakat yang ikut berpartsipasi.