Perkembangan teknologi di era industri 4.0 di tandai dengan kemunculan internet. Salah satu efek dari munculnya teknologi internet adalah lahirnya media sosial. Instagram menjadi media sosial yang hingga saat ini digunakan oleh lebih dari 61 juta orang di Indonesia. Angka tersebut menunjukkan bahwa pengguna Instagram sangatlah banyak. Sehingga media sosial menjadi alat yang efektif bagi sebuah industri dalam rangka praktik ekonomi politik, salah satunya dalam industri fashion muslim. Salah satu industri fashion muslim yang bergerak di dunia digital adalah santun.inv. Akun tersebut telah membranding dirinya sebagai produsen dari kaos hijrah. Berdasarkan brandingnya serta produk yang dijual melalui akun instagramnya, dapat dilihat bahwa akun tersebut telah melakukan komodifikasi nilai islam melalui alat komoditi fashion. Dengan begitu dapat dilihat, kini nilai islam tidak hanya beroperasi di tataran kajian keilmuan dan dakwah. Namun telah bergeser fungsi menjadi alat ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana nilai-nilai islam dikomodifikasi melalui media sosial Instagram. Tidak hanya komodifikasi dalam bentuk komoditi pakaian, akan tetapi peneliti juga ingin melihat bagaimana komodifikasi nilai islam ini membuat akun santun.inv yang berorientasi pada ekonomi juga berusaha mensyiarkan nilai agama islam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komodifikasi dari Vincent Mosco. Selanjutnya, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika visual model Roland Barthes serta semiotika teks model Ferdinand de Saussure melalui langue dan parole. Hasil dari penelitian ini melihat bahwa akun santun.inv berusaha melakukan komodifikasi nilai islam untuk memperoleh keuntungan. Komodifikasi tersebut dilakukan dengan menempelkan makna dari nilai positif keislaman melalui produk kaos, miki hat, dan tumblernya. Selain itu, akun tersebut juga berusaha mensyiarkan nilai keislaman dengan menggunakan teks di setiap postingannya. Sehingga praktik yang dilakukan oleh pemilik akun santun.inv selain mencari keuntungan berupa ekonomi, dia juga memanfaatkan akunnya untuk mensyiarkan nilai keislama, baik melalui teks yang terdapat dalam postingan maupun captionnya