Stunting merupakan masalah kesehatan global yang sangat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Artikel ini membahas tentang dampak stunting terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak, serta berbagai upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Stunting merupakan suatu kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik sehingga memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya dicapai pada usia tertentu. Kondisi ini terutama terjadi pada masa awal pertumbuhan, yakni sejak kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan. Stunting mempunyai dampak serius terhadap kesehatan anak, antara lain menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan risiko penyakit menular, serta berdampak negatif terhadap perkembangan kognitif dan sosial. Faktor risiko utama terjadinya stunting antara lain gizi buruk, kurangnya asupan gizi yang cukup, infeksi kronis, dan kurangnya layanan kesehatan yang memadai. Upaya pencegahan stunting sebaiknya fokus pada pemberian makanan bergizi selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan, dan pemberian makanan pendamping ASI bergizi seimbang setelahnya. Selain itu, penting juga untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai, termasuk imunisasi dan pengobatan penyakit menular. Selain itu, edukasi kepada orang tua dan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pemeliharaan kesehatan anak sangat penting dalam menurunkan prevalensi stunting. Program pemberian makanan tambahan khususnya pada anak yang rentan stunting juga dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencegah stunting.