<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dan strategi yang dikembangkan oleh pegawai pemerintah daerah dalam mengelola administrasi keuangan di tengah keterbatasan infrastruktur digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus di salah satu organisasi perangkat daerah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi internal. Analisis data dilakukan dengan teknik tematik untuk mengungkap pola tantangan dan strategi adaptif yang muncul dalam praktik pengelolaan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi ketidakstabilan jaringan, keterbatasan perangkat keras, dan sistem informasi keuangan yang tidak responsif. Strategi yang dilakukan mencakup penyesuaian alur kerja manual, koordinasi lintas bagian, dan penguatan kapasitas individu melalui pelatihan mandiri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan administrasi keuangan tetap dapat berjalan adaptif meskipun dihadapkan pada hambatan digital. This study aims to identify the challenges faced and strategies developed by local government employees in managing financial administration amidst limited digital infrastructure. The method used is a qualitative approach with a case study in one of the regional apparatus organizations. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and internal documentation. Data analysis was carried out using thematic techniques to reveal patterns of challenges and adaptive strategies that emerged in financial management practices. The results of the study indicate that the main challenges include network instability, hardware limitations, and unresponsive financial information systems. The strategies used include adjusting manual workflows, cross-sectional coordination, and strengthening individual capacity through independent training. This study concludes that financial administration management can still run adaptively even though faced with digital obstacles.]]>
