Social media has posed a significant challenge to Christian youth discipleship in today’s digital age. This study is based on the growing disinterest among young people in church services and ministries, as observed at Bethany Church Pasar Legi, Surakarta. The research focuses on analyzing the role of the Family Altar as a small group community designed to nurture youth faith and spiritual involvement. This study employed a descriptive qualitative method with data collected through interviews, observations, and documentation. Informants included youth members, ministry leaders, and Family Altar coordinators. The findings reveal five key factors influencing faith development among youth: the personal quality of spiritual leaders, open communication and relationships, consistent spiritual formation, active participation in ministry, and family support through Family Altar practices. Family Altar effectively fosters a relational and reflective space for youth to grow in their faith. In conclusion, Family Altar is a relevant spiritual innovation for addressing digital-era challenges and has potential to be replicated in other church settings. ABSTRAKMedia sosial telah menjadi tantangan besar dalam pembinaan iman remaja Kristen di era digital. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena menurunnya minat remaja pemuda terhadap ibadah dan pelayanan gereja, seperti yang terjadi di Gereja Bethany Pasar Legi Surakarta. Fokus penelitian ini adalah menganalisis peran Family Altar sebagai komunitas kecil yang dirancang untuk menumbuhkan iman dan keterlibatan rohani remaja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari pemuda, pengurus ibadah, dan pemimpin Family Altar. Hasil penelitian menunjukkan lima faktor utama yang memengaruhi pengembangan iman remaja: kualitas pribadi pemimpin rohani, komunikasi dan relasi yang terbuka, pembinaan spiritual yang konsisten, partisipasi aktif pemuda, serta dukungan dari lingkungan keluarga melalui praktik Family Altar. Family Altar terbukti mampu membangun komunitas yang relasional dan reflektif bagi remaja untuk bertumbuh dalam iman. Kesimpulannya, Family Altar merupakan inovasi pelayanan yang relevan dalam menghadapi tantangan era digital serta berpotensi menjadi model pembinaan iman yang dapat direplikasi di gereja-gereja lain.