Muna, Lilik Nailil
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penanaman Emotional Value Dalam Aspek Nilai Moral Karakter siswa SD Muna, Lilik Nailil; Firdausi, Amalia; Oktavian, Rizki Meiday; Zulfahmi, Muhammad Nofan
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 1 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v2i1.736

Abstract

Periode keserasian bersekolah, atau periode intelektualitas, adalah istilah lain untuk usia sekolah dasar. Seorang anak dianggap siap untuk memulai sekolah pada umur 6 hingga 7 tahun. Sekolah dasar terdiri dari kelas rendah dan kelas tinggi. Tingkat ekonomi yang rendah, asupan makanan yang tidak seimbang, dan kurangnya pengetahuan orang tua adalah beberapa faktor yang menyebabkan anak sekolah dasar menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap kekurangan gizi. Anak sekolah yang menjalani pola makan yang seimbang cenderung memiliki status gizi yang baik. Pada usia enam tahun, anak-anak mulai masuk sekolah, membawa mereka ke dunia baru di mana mereka mulai berhubungan dengan orang-orang di luar keluarga mereka dan berkenalan dengan lingkungan dan suasana baru. Hal ini dapat memengaruhi cara mereka makan. Kegembiraan di sekolah sering membuat anak-anak menyimpang dari waktu makan yang sudah ditetapkan. Tingkat ekonomi yang rendah, asupan makanan yang tidak seimbang, dan kurangnya pengetahuan orang tua adalah beberapa faktor yang menyebabkan anak sekolah dasar menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap kekurangan gizi. Anak sekolah yang menjalani pola makan yang seimbang cenderung memiliki status gizi yang baik. Anak-anak sekolah biasanya menjadi gemuk karena aktivitas bermain mereka yang menguras banyak tenaga. Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus mengontrol waktu anak bermain agar mereka memiliki waktu istirahat yang cukup.
IMPLEMENTASI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DI SDN 3 SEKURO Muna, Lilik Nailil; Izza , Nur Himmatul Khairil; Attalina, Syailin Nichla Choirin
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 9 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v2i9.2592

Abstract

Dalam proposal penerapan metode role playing untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas 3 SD N 3 Sekuro, disimpulkan bahwa yang melatar belakangi penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode role playing di SD Negeri 3 Sekuro, Jepara. Hal ini didasari oleh kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Role playing digunakan untuk memperkenalkan materi Bahasa Indonesia secara karakter dalam situasi tertentu, memainkan peran, dan berinteraksi dengan teman sekelas. Pendekatan ini membantu peserta didik memahami materi dengan lebih baik melalui langkah-langkah yang terstruktur. Manfaat dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa, meningkatkan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia, serta memberikan wawasan baru dalam pengembangan metode pembelajaran yang inovatif. Dengan demikian, implementasi metode Role playing dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 3 Sekuro memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Kesimpulan ini didasarkan pada upaya peneliti dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan, dan merancang langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.