How, Kim-Chuan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AGING EFFECT ON SALIVARY GLAND : A REVIEW Ongko, Felix Hartanto; How, Kim-Chuan; Halim, Susanna
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i2.4743

Abstract

Swallowing disorders and dry mouth are the most common oral conditions faced by aging adults. Dry mouth increases the risk of dental caries, periodontal disease, candidiasis, oral ulceration, dysphagia which can have a negative impact on nutritional status and quality of life. Saliva secreted in oral cavity is essential for food ingestion and plays an important role in sensory perception. Aging affects salivary glands and changes quantity and quality of saliva. Alterations in salivary gland function can have adverse effects on oral and systemic health. Salivary hypofunction is associated with decreased chewing and swallowing ability as well as objective taste perception. Many medical conditions and drug treatments usually affect saliva through  anticholinergic  activity  in  older  adults.  Lifestyle  factors  will  also  modify  saliva gradually over time. Besides histological gland atrophy, physiological effects of aging cause changes in salivary gland function due to decreased intensity of stimulation and reflexes in elderly population. With increasing age, there is a reduction in the number of olfactory and taste receptors, decreased neuronal salivary stimulation and decreased blood perfusion at the gland level. Complex relationship between aging and salivary changes have variability results in elderly subjects and still need many research to point out the main problem. ABSTRAKGangguan menelandan mulut kering merupakan kondisi mulut yang palingumumdialamioleh orang dewasa yang menua. Mulut kering meningkatkan risikokaries gigi, penyakit periodontal, kandidiasis, ulserasi oral, disfagia yang dapat berdampak negatif pada status gizi dan kualitas hidup. Air liur yang disekresikan dalam rongga mulut sangat pentinguntuk menelan makanan dan berperan penting  dalam persepsi  sensorik.  Penuaan  memengaruhi  kelenjar  ludah  dan mengubah kuantitas dan kualitas air liur. Perubahan fungsi kelenjar ludah dapat berdampak buruk pada kesehatan mulut dan  sistemik.  Hipofungsi  saliva  dikaitkan  dengan penurunan kemampuan mengunyah dan menelan serta persepsi rasa objektif. Banyak kondisi medis dan perawatan obat biasanya memengaruhi air liur melalui aktivitas antikolinergik pada orang dewasa yang lebih tua. Faktor gaya hidup juga akan mengubah air liur secara bertahap seiring berjalannya waktu.  Selain  atrofi kelenjar histologis, efek fisiologis penuaan menyebabkan perubahan fungsi kelenjar ludah karena penurunan intensitas rangsangan dan refleks pada populasi lanjutusia. Dengan bertambahnyausia, terjadi penurunan jumlahreseptor penciuman dan pengecap, penurunan rangsangan sarafterhadap air liur, dan penurunan perfusi darah di tingkat kelenjar. Hubungan yang kompleks antara penuaan dan perubahan saliva memiliki hasil yang bervariasi  pada  subjek  lanjut  usia  dan  masih  memerlukan  banyak  penelitian  untuk menunjukkan masalah utamanya.