Fatwa, M.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LIFE SKILL AGAMA DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH SUKOREJO KENDAL Fatwa, M.; Khasan, Nur; Mukhrodi, Mukhrodi; Istinaroh, Istinaroh
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7116

Abstract

Islamic boarding schools as part of Indonesia’s Islamic educational heritage do not only focus on religious knowledge but also equip students with religious life skills to face contemporary challenges. A simple, independent, and worship-oriented lifestyle trains the santri to develop spiritual, moral, social, and practical skills that are useful in life. Through an integrated approach, pesantren are expected to produce a generation with good character, independence, and relevance to modern needs. This study aims to describe and analyze the implementation of religious life skills at Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal. The type of research used is field research in the form of a qualitative study. Data collection was conducted using three methods: observation, interviews, and documentation. Religious life skills at Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal are implemented systematically through programs such as Qur’an memorization (tahfidz), worship, morality (akhlak), public speaking (khitobah), and language, with direct practice embedded in daily activities. Routine evaluation is carried out through tests, observations, and performance assessments to measure students’ progress. Through this model, the pesantren has successfully shaped santri to be knowledgeable, virtuous, skillful, and ready to play a positive role in society in accordance with Islamic values. ABSTRAK Pesantren sebagai warisan pendidikan Islam di Indonesia tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga membekali santri dengan life skill agama agar siap menghadapi tantangan zaman. Kehidupan sederhana, mandiri, dan bernuansa ibadah melatih santri memiliki keterampilan spiritual, moral, sosial, serta praktis yang berguna dalam kehidupan. Dengan pendekatan terpadu, pesantren diharapkan mampu melahirkan generasi berakhlak, mandiri, dan relevan dengan kebutuhan modern. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis implementasi life skill keagamaan di Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) berbentuk kualitatif. Pengumpulan data menggunakan 3 metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Life skill agama di Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal dilaksanakan secara terencana melalui program tahfidz, ibadah, akhlak, khitobah, dan bahasa dengan pembiasaan praktik langsung dalam keseharian. Evaluasi rutin dilakukan melalui tes, pengamatan, dan penilaian praktik untuk mengukur perkembangan santri. Dengan pola ini, pesantren berhasil membentuk santri berilmu, berakhlak, terampil, dan siap berperan positif di masyarakat sesuai nilai-nilai Islam.
MEMBANGUN PENDIDIKAN WARGA YANG KRITIS TENTANG DEMOKRASI DAN HAM Fatwa, M.; Mukhrodi, Mukhrodi; Istinaroh, Istinaroh; Khasan, Nur
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.7141

Abstract

Democracy in Indonesia provides broad opportunities for citizens to express their aspirations and participate in national life. However, it still faces various challenges such as political polarization, low civic literacy, and frequent violations of human rights (HR). Education on democracy and HR has not been implemented optimally and often lacks contextual relevance to social realities. Therefore, developing critical thinking skills is an urgent necessity so that citizens can participate actively, reflectively, and understand democratic values more profoundly. Teachers hold a strategic role in fostering students’ sense of nationalism, tolerance, and democratic attitudes within educational environments. Strengthening critical education on democracy and HR is thus essential to build a conscious, fair, inclusive, and responsible society. These efforts must be supported through participatory approaches, teacher capacity building, and the involvement of families, educational institutions, and the wider community. Furthermore, developing media literacy and reflective abilities helps students internalize and implement democratic and human rights values sustainably in the digital era. ABSTRAK Demokrasi di Indonesia memberikan ruang yang luas bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa, namun masih menghadapi berbagai tantangan seperti polarisasi politik, rendahnya literasi warga, serta maraknya pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Pendidikan tentang demokrasi dan HAM belum berjalan optimal dan sering kali kurang kontekstual dengan realitas sosial, sehingga pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi kebutuhan mendesak agar warga mampu berpartisipasi aktif, reflektif, serta memahami nilai-nilai demokrasi secara lebih mendalam. Guru memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kesadaran nasionalisme, toleransi, dan sikap demokratis siswa di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, penguatan pendidikan kritis mengenai demokrasi dan HAM menjadi langkah penting untuk membentuk masyarakat yang sadar, adil, inklusif, serta bertanggung jawab terhadap kehidupan bernegara. Upaya ini perlu didukung dengan pendekatan partisipatif, peningkatan kapasitas guru, serta keterlibatan keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas. Selain itu, pengembangan literasi media dan kemampuan reflektif turut membantu siswa memahami, menginternalisasi, serta mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dan HAM secara berkelanjutan di era digital.