Era Society 5.0 menghadirkan tantangan dan peluang baru dalam dunia pendidikan, di mana integrasi teknologi menjadi suatu keharusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran manajemen sekolah dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter, sebagai upaya menjawab tuntutan era digital ini. Manajemen sekolah memegang peranan kunci dalam merumuskan kebijakan, menyediakan infrastruktur, dan memastikan implementasi program-program yang mendukung penggunaan teknologi secara efektif dalam proses belajar mengajar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode studi kasus pada beberapa sekolah yang telah berhasil mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum mereka. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, serta observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan integrasi teknologi tidak hanya bergantung pada ketersediaan perangkat keras dan lunak, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia, khususnya guru, yang memerlukan pelatihan berkelanjutan. Selain itu, pendidikan karakter tidak boleh terabaikan di tengah maraknya teknologi. Manajemen sekolah perlu mengembangkan kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan perkembangan karakter siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program ekstrakurikuler, kegiatan sosial, serta pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran yang ada. Kesimpulannya, peran manajemen sekolah sangat vital dalam memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memperkaya proses pendidikan, bukan sekadar sebagai alat bantu. Pendidikan karakter harus tetap menjadi landasan, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di era Society 5.0. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pengambil kebijakan di bidang pendidikan untuk lebih menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan pendidikan karakter.