Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANAN PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEKAAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR Hidayat, Lintang Nursyifa; Fauziah, Nida Salma; Febriana, Vina; Marini , Arita; Mahmud Yunus, Mahmud Yunus
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 7 No. 10 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v7i10.6499

Abstract

For the next generation to grow up with a strong sense of community, it is essential that they study social studies. This study investigates how primary school kids' social awareness is shaped by their social studies curriculum. Finding out how primary school social studies curriculum contributes to the development of children' caring personalities is the overarching goal of this study. Data analysis, descriptive statistics, library research, and research carried out in libraries are all components of the qualitative research methodology used in this study. According to the findings, teaching primary school pupils about social studies helps them become more empathetic and aware of the world around them. The findings of this study indicate that the Agar generasi berikutnya dapat tumbuh dengan rasa kebersamaan yang kuat, penting bagi mereka untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial. Studi ini menyelidiki bagaimana mengajar anak-anak sekolah dasar tentang isu-isu sosial dapat membentuk kepribadian mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dan bagaimana kesadaran sosial anak-anak sekolah dasar berkembang sebagai hasil dari kurikulum IPS mereka. Metodologi penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, sering disebut penelitian kualitatif dengan pendekatan perpustakaan literal, mencakup berbagai kegiatan, seperti analisis data, analisis deskriptif, dan penelitian yang dilakukan di perpustakaan. Menurut temuan tersebut, mengajar siswa sekolah dasar tentang ilmu sosial membantu mereka menjadi lebih berempati dan sadar terhadap dunia di sekitar mereka. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karakter anak-anak sekolah dasar mungkin mendapat manfaat besar dari kurikulum IPS yang sensitif secara sosial.
Analisis Model VCT dalam Pembentukan Moral Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Celina, Angie; Ramadhina , Diah Ayu; Kartika, Syifa; Marini , Arita; Yunus, Mahmud
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 7 No. 10 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v7i10.6503

Abstract

The aim of this research is to analyze the Value Clarification Technique in Social Studies for grade IV elementary school students. The research method used is a literature review based on previous relevant journals or research articles related to the topic. The findings consist of a review of nine articles or journals based on references, samples, methods, and interventions. Beside that, it is linked to grade IV Social Studies Learning in Kurikulum Merdeka, which is related to moral development. The conclusions of this research includes that the VCT learning model can be applied in Social Studies subject, for instance, in the Kurikulum Merdeka chapters VI and VIII, which can shape students' morals to be applied in daily life. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model pembelajaran teknik klarifikasi nilai dalam mata pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tinjauan pustaka berdasarkan jurnal atau artikel penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian ini berupa tinjauan dari sembilan artikel atau jurnal berdasarkan referensi, sampel, metode, dan intervensi. Selain itu, dikaitkan dengan pembelajaran materi IPS kelas IV kurikulum merdeka yang berkaitan dengan pembentukan moral. Kesimpulan penelitian ini meliputi model pembelajaran VCT dapat diterapkan pada pelajaran IPS misalnya pada kurikulum merdeka bab VI dan VIII yang dapat membentuk moral siswa untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL DALAM IPS Karlika, Merti; Sofyan, Salma Raihana; Jannah, Zikri Fitratul; Marini , Arita; Yunus, Mahmud
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 10 No. 4 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v10i4.9020

Abstract

This article aims to analyze the influence of the Social Inquiry learning model on improving elementary students' critical thinking skills in social studies subjects. The method used is literature study, with data obtained from books, scientific journals and articles published on Google Scholar. The results of the analysis show that the Social Inquiry learning model has great potential in improving students' critical thinking skills. This model encourages students to be actively involved in the learning process through inquiry, exploration, and data collection to find answers to their own questions. Social Inquiry helps students develop analytical, evaluation, problem solving, communication and learning motivation skills. Social studies learning aims to solve problems in everyday life which can foster students' critical thinking skills, so that students can apply them to everyday life. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Inkuiri Sosial terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa SD dalam mata pelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, dengan data diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, dan artikel yang dipublikasikan di Google Scholar. Hasil analisis menunjukkan bahwa model pembelajaran Inkuiri Sosial memiliki potensi besar dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Model ini mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar melalui penyelidikan, eksplorasi, dan pengumpulan data untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Inkuiri Sosial membantu siswa mengembangkan kemampuan analisis, evaluasi, pemecahan masalah, komunikasi, dan motivasi belajar. Pembelajaran IPS bertujuan memecahkan suatu permasalahan pada kehidupan sehari-hari yang dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa, sehingga siswa dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.
PERAN MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA SOCIETY 5.0 Luthfiyah , Aqilah; Silaban , Jonatan Fernando; Kristoper , Pamuji; Marini , Arita
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 6 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era Society 5.0 menghadirkan tantangan dan peluang baru dalam dunia pendidikan, di mana integrasi teknologi menjadi suatu keharusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran manajemen sekolah dalam mengintegrasikan teknologi dan pendidikan karakter, sebagai upaya menjawab tuntutan era digital ini. Manajemen sekolah memegang peranan kunci dalam merumuskan kebijakan, menyediakan infrastruktur, dan memastikan implementasi program-program yang mendukung penggunaan teknologi secara efektif dalam proses belajar mengajar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode studi kasus pada beberapa sekolah yang telah berhasil mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum mereka. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, serta observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan integrasi teknologi tidak hanya bergantung pada ketersediaan perangkat keras dan lunak, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia, khususnya guru, yang memerlukan pelatihan berkelanjutan. Selain itu, pendidikan karakter tidak boleh terabaikan di tengah maraknya teknologi. Manajemen sekolah perlu mengembangkan kurikulum yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan perkembangan karakter siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program ekstrakurikuler, kegiatan sosial, serta pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran yang ada. Kesimpulannya, peran manajemen sekolah sangat vital dalam memastikan bahwa teknologi digunakan untuk memperkaya proses pendidikan, bukan sekadar sebagai alat bantu. Pendidikan karakter harus tetap menjadi landasan, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di era Society 5.0. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pengambil kebijakan di bidang pendidikan untuk lebih menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan pendidikan karakter.